GORAJUARA – Sekitar pukul 14.54 WIB gunung api Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar (Sumatra Barat), meletus pada Minggu 3 Desember 2023.
Erupsi gunung api Marapi ini ditandai dengan muntahan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi hingga 3.000 meter dari puncak kawah.
Gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter dibawah permukaan laut (mdpl) ini mengeluarkan material vulkanik disertai dengan suara gemuruh.
Baca Juga: Kisah Mencekam Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Lolos dari Maut Setelah Berlindung di Balik Ini
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan hasil perekaman seismograf terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.
Sejak awal tahun 2023 aktivitas gunung api Marapi didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari sampai 20 Februari 2023.
Baca Juga: 11 Orang Tewas Terjebak Erupsi Marapi, 26 Pendaki Belum Turun dari Gunung, Berikut Identitasnya
Aktivitas gunung ini berkisar antara 75-1000 meter dari puncak.
Selanjutnya erupsi berhenti dan lebih didominasi aktivitas kegempaan tektonik lokal dan jauh.
Sejak 3 Agustus tingkat aktivitas pada saat ini berada pada level II (Waspada).
Berdasarkan pengamatan, hingga tanggal 3 Desember 2023 pukul 18.00 WIB gunung api Marapi masih berada pada tingkat yang sama.
Baca Juga: Viral! Kabar Gunung Marapi di Sumatera Barat Erupsi, Puluhan Pendaki Terjebak, Ini Lokasi Gunungnya
Info terkini menurut akun instagram @pdg24jam, Abdul Malik selaku kepala kantor SAR Padang menginformasikan sebanyak 11 orang pendaki dilaporkan meninggal dunia.
“Jumlah surviver saat ini sudah mencapai 75 orang yang sudah terdaftar di posko dan 49 sudah terevakuasi dengan selamat,” ucap Abdul.
Ia juga menambakan sebagian sudah kembali keruma dan sebagian berada di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan di Bukittinggi.