Gorajuara - Bak pepatah, 'sudah jatuh ketimpa tangga' begitulah nasib anak Palestina Mohammed Abu Seef (11) yang tiba-tiba diusir saat dirawat di sebuah Rumah Sakit atau RS Israel.
Selain diusir dari RS Israel, seluruh anggota keluarga anak Palestina ini juga sudah dibunuh dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia.
Hal itulah yang membuat anak Palestina Mohammed sangat sedih dan merindukan seluruh anggota keluarganya.
Baca Juga: Kehilangan Seluruh Keluarganya Ulah Zionis Israel, Anak Palestina: Aku Nggak Berpikir Tumbuh Dewasa
Mohammed Abu Seef ingin perang berhenti sehingga Gaza kembali seperti semula.
Kepada tim jurnalis Al-Jazeera Mohammed menyampaikan, sebelumnya ia dirawat di sebuah rumah sakit Israel, karena patah tulang lengan yang parah
Namun ketika perang dimulai pada tanggal 7 Oktober, tentara Israel tiba-tiba mengusirnya dari rumah sakit, karena Mohammed Abu Seef adalah warga Palestina.
Tak hanya diusir, Mohammed Abu Seef juga dipaksa melewati persimpangan berbahaya dengan berjalan kaki melalui pos pemeriksaan militer Israel ke tepi Barat.
Lalu, karena tulang lengannya masih terasa sakit, Mohammed mencoba untuk kembali lagi ke rumah sakit Israel.
Baca Juga: Politik Dinasti Jokowi Berpotensi Hancurkan Iklim Demokrasi Rasional di Indonesia
Namun, upaya Mohammed untuk kembali sia-sia, karena ia tetap saja diusir oleh zionis sesampainya di rumah sakit Israel.
Mohammed Abu Seef mengatakan sejak saat itu mereka berlari untuk kabur agar tidak dijadikan tawanan oleh zionis Israel.
Diketahui Mohammed Abu Seef adalah seorang anak asal Palestina yang terpaksa harus menjadi seorang pekerja di Israel.
Mohammed sudah tiga bulan tidak bertemu lagi dengan keluarganya, karena ia harus pergi bekerja ke Israel.