BRI Berhasil Jaga Kinerja, Semakin Kuat, Selama 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun, Kredit Tumbuh 12,53%

photo author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 17:38 WIB
BRI Group berhasil menjaga kinerja positif yang  ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun.  (Gorajuara/ BRI)
BRI Group berhasil menjaga kinerja positif yang ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. (Gorajuara/ BRI)

Dimana hingga akhir September 2023 tercatat pendapatan bunga BRI telah mencapai Rp138,63 trilliun atau tumbuh 13,91% yoy.

Sunarso mengungkapkan bahwa keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diiringi dengan penguatan terhadap aspek Environmental, Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnis perseroan.

“Hingga akhir Kuartal III 2023, kredit ESG BRI mampu tumbuh 11,89% menjadi sebesar Rp750,91 triliun, sehingga porsinya mencapai 66,1% dari total portofolio kredit. Angka tersebut semakin memperkokoh BRI sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia”, tambahnya

Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.

BRI berhasil menurunkan Loan at Risk (LAR), dimana hingga akhir Kuartal III 2023 LAR BRI tercatat sebesar 13,80%.

Angka tersebut membaik atau menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68%.

“Kami optimistis di tahun depan LAR BRI dapat kembali pada kondisi pra-pandemi, yakni di kisaran 9-11%”, ungkapnya.

Upaya BRI dalam menjaga kualitas kredit juga berdampak terhadap Credit Cost BRI yang membaik, dari semulai 3,02% pada Kuartal III 2022 menjadi 2,44% pada Kuartal III 2023.

Sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai, dimana hingga akhir Kuartal III 2023 tercatat NPL Coverage BRI mencapai sebesar 228,65%.

“Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21% yoy," ujarnya.

"Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64% atau sebesar Rp821,14 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari Giro BRI yang tumbuh sebesar 28,12% yoy," lanjutnya.

"Kinerja Giro BRI tersebut tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola yang mengintegrasikan berbagai fitur unggulan," sambungnya.

"yaitu Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange (Forex), Investment Services, dan Financial Dashboard,” jelasnya.

Fee-based Income (FBI) BRI Group juga tercatat tumbuh 12,19% yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun.

Pencapaian FBI BRI tersebut sejalan dengan volume transaksi Super Apps BRImo yang tumbuh sebesar 66,87% yoy atau mencapai Rp2.984 triliun dan jumlah pengguna yang mencapai 29,8 juta user.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: R Herdiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini