Diduga Tidak Kuat Menahan Teror Oleh Debt Collector, Nasabah Pinjaman Online Nekat Mengakhiri Hidupnya

photo author
- Rabu, 20 September 2023 | 12:30 WIB
Ilustrasi seorang pria mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menahan teror debt collector (Foto : Gorajuara/pixabay/Heather_Ann)
Ilustrasi seorang pria mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menahan teror debt collector (Foto : Gorajuara/pixabay/Heather_Ann)

GORAJUARA – Teror Debt Collector dari aplikasi pinjaman online memang menjadi perhatian serius.

Tidak sedikit orang-orang yang terkena teror debt collector aplikasi pinjaman online, bahkan sampai mengakhiri hidupnya.

Seperti yang dikisahkan oleh akun twitter @rakyatvspinjol, yaitu seorang Pria yang nekat mengakhiri hidupnya karena diduga tidak kuat menahan teror debt collector dari sebuah aplikasi pinjaman online, Adakami.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munchen VS Manchester United Liga Champions: Skor, Susunan Pemain, Link Live Streaming

Berawal dari seorang Pria berinisial K, pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan, sedang membutuhkan dana.

Pria tersebut akhirnya memutuskan untuk meminjam uang di aplikasi tersebut sebesar 9,4 juta rupiah dengan total pengembalian yang hampir menyentuh angka 19 juta-an.

Karena ada kesulitan, K telat dalam melakukan pembayaran. Disinilah teror dari debt collector mulai berdatangan.

Teror pun datang ke tempatnya bekerja sehingga Ia dipecat dari pekerjaannya karena dirasa sudah sangat mengganggu kantornya.

Selain Itu, terror yang didapatnya berupa banyaknya orderan fiktif yang datang dari aplikasi ojek online. Bisa lima hingga enam kali jumlahnya dalam sehari.

Baca Juga: Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Stop Konsumsi 5 Makanan Ini di Malam Hari untuk Istirahat yang Lebih Berkualitas

Mendengar hal tersebut, sang istri merasa ketakutan atas teror yang dilakukan debt collector tersebut dan menolak untuk pulang ke rumah.

K memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada bulan Mei 2023 karena tidak kuat menahan teror debt collector yang terus berlanjut, ditambah dengan permasalahan istrinya yang menolak untuk pulang ke rumah.

Setelah kematian K, ternyata teror dari debt collector tersebut masih berlajut dengan menelpon keluarga dan mengaku sebagai pihak dari Adakami.

Bukan itu saja, teror berupa orderan fiktif ojek online pun masih terus berdatangan, padahal rumahnya sudah dijual dengan harga murah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini