GORAJUARA – Di Kerala, India sejauh ini mengkonfirmasi total 6 kasus infeksi Nipah sejak wabah terbaru di distrik Kozhikode. Pemerintahan India bergerak cepat untuk menangani wabah tersebut.
Menteri Kesehatan Kerala Veena George pada hari Senin mengatakan tidak ada kasus baru virus Nipah yang merusak otak yang dilaporkan dan 61 sampel yang diambil dari kontak 'berisiko tinggi', termasuk perawat, dinyatakan negatif.
Infeksi Nipah sejak wabah terbaru di distrik Kozhikode. Dua orang meninggal karena virus ini, sehingga jumlah kasus aktif turun menjadi empat.
Baca Juga: Jokowi Hadiri Konferensi Besar Nahdlatul Ulama! Presiden Sampaikan Ini pada Keluarga Besar NU
Langkah-langkah ketat, termasuk pelacakan kontak, protokol karantina, dan kampanye kesadaran masyarakat, telah diterapkan di Kozhikode untuk mengekang perkembangan wabah ini.
Berikut update terkini mengenai virus ini:
1. Dewan Penelitian Medis India (ICMR) dan Organisasi Kesehatan Dunia melakukan penelitian dan menemukan bahwa sembilan negara bagian di India memiliki kemungkinan terjadinya Nipah dan Kerala adalah salah satunya, kata George.
2. Sebanyak 1.233 kontak, dari orang-orang yang terinfeksi, telah diidentifikasi dan pemerintah Kerala telah mengkategorikan mereka sebagai kontak ‘berisiko tinggi’, 352, dan kontak berisiko rendah. Semuanya diisolasi.
Baca Juga: Intip 5 Cara Pencegahan dari Negara Penyintas Wabah NiV, CDC: Indonesia Berisiko Terkena Paparan
3. Pemerintah negara bagian telah menyiapkan ruang kendali untuk memerangi virus ini.
4. Pemerintah Kerala telah membentuk 19 tim dalam komite inti sesuai dengan protokol Nipah yang diubah pada tahun 2021 dan 2023. Sedangkan tim pusat berada di lapangan dan telah melakukan survei di seluruh lokasi terkait.
5. Hasil pengurutan genom, untuk memastikan tidak ada gelombang kedua wabah Nipah, akan tersedia pada malam hari atau Selasa, kata George kepada PTI.
Baca Juga: Virus Nipah VS Virus Corona: Sama-sama Penyakit Saluran Pernafasan, Mana yang Lebih Bahaya?
6. Menurut George, sampel dari sekitar 36 kelelawar telah dikirim ke Institut Virologi Nasional (NIV) untuk menemukan keberadaan virus Nipah di antara mamalia.