GORAJUARA - Layanan darurat mengatakan jumlah korban tewas mungkin meningkat karena api membakar gedung bertingkat di kawasan pusat bisnis.
Kebakaran di malam hari telah menghancurkan sebuah bangunan lima lantai yang rusak di Johannesburg yang dihuni oleh penghuni liar dan tunawisma.
Kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya 74 orang, termasuk 12 anak-anak.
Baca Juga: Ini Ciri Manajemen Kurikulum Merdeka...Ada Pokja Manajemen Operasional
Beberapa orang yang tinggal di bangunan darurat di dalam gedung tersebut terpaksa melemparkan diri ke luar jendela pada hari Kamis, 31 Agustus 2023.
Tujuh korban adalah anak-anak, yang termuda berusia satu tahun, menurut juru bicara layanan darurat.
Sebanyak 200 orang mungkin tinggal di gedung itu, kata para saksi.
“Di antara 74 jenazah, kami menemukan 12 anak yang juga jadi korban dalam tragedi ini,” kata Thembalethu Mmahlaza, kepala layanan forensik di provinsi Gauteng, mengatakan pada konferensi pers.
Kru darurat diperkirakan akan menemukan lebih banyak korban saat mereka berusaha melewati gedung tersebut.
Lusinan jenazah terlihat berjejer di pinggir jalan, ada yang dikantongi dan ada pula yang ditutupi kain dan selimut.
Baca Juga: V BTS Bertemu dengan Penggemarnya Kim Ha Young Mengucapkan Terima Kasih dan Memeluknya
Sebanyak 52 orang lainnya terluka dalam kobaran api, yang terjadi sekitar pukul 01.00 pada hari Kamis (23.00 GMT pada hari Rabu) di jantung kawasan pusat bisnis Johannesburg, kata juru bicara Layanan Manajemen Darurat Johannesburg (EMS) Robert Mulaudzi.
Pada hari Kamis, Presiden Cyril Ramaphosa mengunjungi lokasi tersebut pada malam hari, menyebut kebakaran tersebut sebagai tragedi besar yang dirasakan oleh keluarga yang orang-orang terkasihnya tewas dengan cara yang mengerikan.