Mengenang Ade Irma Suryani Nasution Korban Termuda atas Peristiwa G30S PKI

photo author
- Jumat, 30 September 2022 | 10:51 WIB
Mengenang Ade Irma Suryani Nasution. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @prl_Indonesia)
Mengenang Ade Irma Suryani Nasution. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @prl_Indonesia)

GORAJUARA - 30 September 1965 tepat pada hari ini memperingati peristiwa G30S PKI. Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban pada saat itu.

Ade Irma adalah anak bungsu dari Jenderal Besar Dr. Abdul Haris Nasution dan Johanna Sunarti. Pada saat pasukan G30S PKI akan menculik A.H. Nasution yang berhasil selamat.

Berbeda dengan Ade Irma yang terkena peluru dari pasukan G30S PKI. Ajudan A.H. Nasution yaitu Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean juga tewas.

Baca Juga: Mengenang 7 Jenderal Peristiwa G30S PKI Hingga Dibuang di Lubang Buaya

Ade berumur lima tahun saat kejadian G30S PKI. Ia menjadi perisai untuk melindungi Ayahnya A.H. Nasution.

Anak dari Johanna Sunarti ini lahir pada 19 Februari 1960. Dan meninggal pada 6 Oktober 1965 saat usianya lima tahun.

Ade Irma sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat di Jakarta. Tertanam enam butir peluru pada tubuh Ade. Sayang nyawa Ade tidak selamat.

Baca Juga: Profil Singkat Abdul Haris Nasution yang Berhasil Lolos dari Pasukan G30S PKI

Ade Irma menghembuskan nafas terakhir setelah enam hari pasca penembakan terjadi.

Untuk mengenang Ade Irma Nasution pemerintah membangun monumen. Tempat pengistirahatan terakhir Ade Irma berada di daerah Kebayoran Baru.

Monumen itu berdekatan di samping Kantor Walikota Jakarta Selatan.

Baca Juga: Tragedi Kudeta Satu Malam dari Berbagai Versi, dan Siapa Pencetus Singkatan G30S PKI?

Pada monumen Ade Irma Nasution terpasang fotonya dan tulisan dari sang ayah.

"Anak saya yang tercinta , engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu," tertulis pada monumen Ade Irma, yang tulisan itu sudah mulai pudar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Direktori Pariwisata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini