Selanjutnya Refly Harun juga menilai eksistensi mahasiswa jika sampai membentuk Partai Mahasiswa Indonesia.
“mahasiswa itu bukanlah mahluk yang sudah jadi, akan tetapi, manusia yang sedang berposes dan dalam proses iu dia terlibat juga dalam persoalan bangsa dan negara” ucap Refly harun
Jadi mahasiswa jika sudah diwarnai kepentingan-kepentingan maka dia bukan lagi mahasiswa jadinya.
Baca Juga: SMAN 2 Kuta Selatan Bali, Gelar Moneta Literasi
Akan tetapi sudah terjadi kepentingan kelompok yang politis, yang berbau partai politik.
“Jadi sangt tidak sesuai hakekat keberadaan mahasiswa, harusnya mahasiswa bisa menjadi pendobrak jika ada jalan buntu dalam kekuasaan”. Jelas Refly Harun.
Jadi kalua sudah partai politik ini sudah beda, tentu harus ada struktur komando, ada kepentingan dan lain sebagainya.
“Saya lebih baik menyarankan kepada mahasiswa kalau bisa jangan sampai membentuk Partai Mahasiswa Indonesia”, ujarnya.
Sebagai informasi bahwa Diketahui, Partai Mahasiswa Indonesia menjadi partai politik ke-69 yang disahkan Kementrian Hukum dan HAM sebagai partai politik yang mempunyai badan hukum. ***