GORAJUARA - Kabar gembira, Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan segera cair Awal Tahun 2022.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui anggaran sebesar Rp414 triliun untuk empat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022.
Baca Juga: Gara-gara Putus Cinta, Siswi SMA di Blitar Nekat Akhiri Hidupnya dengan Cara Gantung Diri
Program baru dalam PEN 2022 akan didanai melalui strategi front loading pada awal tahun 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, Presiden Jokowi) telah menyetujui empat program baru dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022.
Baca Juga: Spoiler Alert! ‘Solo Leveling’ Tamat di Chapter 179, Begini Kata Para Pembaca
"Empat program tersebut akan dibiayai melalui strategi front loading pada awal tahun sebesar Rp414 triliun," kata Airlangga dalam acara Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di Jakarta, Kamis 30 Desember 2021.
Keempat program dalam PEN 2022, yakni subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) sebesar tiga persen pada Januari-Juni 2022 dan perluasan program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW), serta percepatan penyalurannya.
Baca Juga: Artis Ririn Dwi Ariyanti Mendapatkan Hak Asah Anak, Setelah resmi Bercerai dengan Aldi Bragi
Selain itu, terdapat pula insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk perumahan dan insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) DTP untuk otomotif.
Sebelumnya, keempat program tersebut belum disertakan dalam alokasi anggaran PEN 2022, yang terdiri dari tiga pos, yakni bidang kesehatan Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141,4 triliun.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Masyarakat Tak Lakukan Perjalanan ke Arab Saudi dan Turki
Perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama enam bulan tersebut, jelas Airlangga, memerlukan anggaran senilai Rp5,64 triliun dan akan meningkatkan plafon KUR dari Rp285 triliun pada 2021 menjadi Rp378 triliun di 2022.
Sedangkan program BT-PKLW, yakni 1,2 juta orang per penerima bantuan, dan target sasaran akan diperluas menjadi 1 juta PKL-W ditambah 1,76 juta penduduk miskin ekstrem (PME), sehingga totalnya 2,76 juta orang yang akan menerima pada 2022 dan diperlukan anggaran Rp3,31 triliun.
Baca Juga: Film Korea Taxi Driver dan The Penthouse kini Hadir di Netflix
Teknisnya nanti akan dibahas dengan Kementerian Keuangan, katanya, namun program ini akan kami dorong untuk di triwulan pertama seiring dengan adanya Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) di bulan April nanti.***