GORAJUARA - Polisi Militer masih terus menyelediki motif ketiga tersangka membuang jasad pasangan kesasih Handi Saputra (16) dan Salsabila (14), korban tabrak lari di Nagreg, Jawa Barat ke sungai.
"Motifnya, ini yang sedang diungkap oleh para penyidik," kata Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspom AD), Letjen TNI Chandra W Sukotjo di Limbangan, Kabupaten Garut, Senin 27 Desember 2021.
Baca Juga: Prediksi Final Piala AFF 2020 Leg 1 Indonesia vs Thailand: Garuda Harus Bisa Jaga Stamina
Menurut Chandra, ketiga oknum TNI tersebut, yakni Kolonel Inf P, Koptu DA, dan Kopda A saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Tengah memiliki peran yang berbeda-beda.
Saat peristiwa tabrakan terjadi, jelas Chandra, mobil berpelat nomor B-300-Q dikemudikan Koptu DA.
Baca Juga: Dari Segi Penghasian ‘The Matrix Resurrections’ Sulit Kalahkan ‘Spider-Man: No Way Home’.
"Mobil itu dikemudikan oleh Koptu DA. Sedangkan Kolonel Inf P dan Kopda A menumpang pada kendaraan tersebut," katanya.
Mobil merek Isuzu Panther warna hitam tersebut, jelas Chandra, milik pribadi Kolonel Inf P.
Baca Juga: Ayo Buruan Daftar, Kesempatan Emas Bagi yang Ingin Kuliah di Luar Negeri, Brunei Darusalam Berikan Beasiswa
Sebelumnya, tabrak lari yang menimpa Handi Saputra dan Salsabila di Nagreg pada 8 Desember 2021 sempat menjadi viral.
Pasalnya, kedua korban setelah kejadian menghilang secara misterius.
Baca Juga: Lesti Kejora Melahirkan Anak Pertamanya Lebih Cepat dari Hari Perkiraan Lahir
Belakangan diketahui bahwa kedua korban pasangan kekasih ini dibawa oleh tiga oknum TNI ke arah Cilacap, Jawa Tengah.
Jasad kedua korban dibuang ke sungai, dan baru ditemukan pada 11 Desember 2021 di sungai Serayu, Jawa Tengah.***