GORAJUARA - Wakil Presiden (Wapres), Mar'uf Amin menegaskan, masalah yang terjadi di intern Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus dicarikan solusinya, bukan malah menuntut dibubarkan.
Pernyataan Maruf Amin disampaikan menyusul munculnya desakan pembubaran MUI lantaran salah satu oknum pengurusnya terlibat kasus terorisme.
"Masalah yang terjadi di dalam internal organisasi seharusnya dibenahi dan mencari jalan keluar dan bukan malah menuntut pembubaran," kata wapres dalam keterangannya, Selasa 23 November 2021.
Baca Juga: Sambut Hari Natal, Sing 2 Hadirkan Vokalis Band U2 Bono dalam Filmnya
Baca Juga: Waduh Hati-hati, Kawanan Ini Berencana Gentayangan di Gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika
Baca Juga: Bagi yang Ketinggalan, Simak Cuplikan Gol Pengantar MU Lolos ke 16 Besar Liga Champions
Menurut Mar'uf Amin, MUI harus tetap eksis dan berdiri di Indonesia, karena sudah banyak kontribusi nyata dalam pemberantasan tindak pidana terorisme selama ini.
"Jangan karena satu orang, namanya penyusupan di mana-mana ada penyusupan itu. Jadi, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya itulah," jelas Mar'uf Amin.
Salah satunya membuat Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme hingga ikut menginisiasi dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT).
Baca Juga: Jadwal Berat Selanjutnya MU di Liga Inggris, Ini Calon Lawannya
Baca Juga: Sudah Bertanding, Link Live Streaming Liga Champions Villarreal vs MU di Vidio
Baca Juga: Kode Redeem FF 24 November 2021, Ada 299 Diamond Hingga Pet Dreki
MUI juga membuat tim penanggulangan terorisme, kata Ma'ruf Amin, TPT ini menjalankan fungsinya dalam upaya menangkal terorisme dan radikalisme.
Wapres mengungkapkan, MUI merupakan organisasi besar yang di dalamnya berkumpul banyak representasi dari ormas-ormas Islam.
"Arus informasi dan kemajuan teknologi makin deras juga merupakan salah satu faktor tercepat dalam mengubah pola pikir seseorang," katanya dikutip dari PMJ NEWS, Rabu 24 November 2021.
"MUI itu kan sebenarnya merupakan lembaga representasi lebih dari 60 organisasi Islam yang bergabung di situ. Dan juga ada beberapa tokoh cendekiawan, tokoh-tokoh zuama yang juga bergabung," lanjut Ma'ruf Amin.***