GORAJUARA - Demi melancarkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB), pemerintah diduga akan membangkrutkan PT Garuda Indonesia.
Pasalnya, dugaan tersebut muncul karena tidak ada kabar dari pemerintah untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia dari keterpurukan.
"PT Garuda Indonesia diduga dibangkrutkan pemerintah untuk menyelamatkan proyek KCJB," kata mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Klaim Masih Terkendali Meski Angka Kasus Aktif Covid-19 Naik
Menurut Said Didu seperti dilansir Gorajuara.com dari laman YouTube MSD, Senin 1 November 2021, dugaan tersebut muncul karena tidak adanya kabar pemerintah untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia.
Jika membandingkan potensi keberhasilan, kata Said Didu, antara menyelamatkan PT Garuda Indonesia atau meneruskan proyek KCJB.
"Garuda Indonesia memiliki harapan yang lebih dibandingkan dengan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," ujarnya.
Baca Juga: Aura Kasih Melakukan Ini Saat Hasrat Memuncak
Baca Juga: Rachel Vennya Kembali Tiba di Polda Metro Jalani Pemeriksaan
"Apabila pilih menyelamatkan KCJB yang butuh anggaran dan dipastikan bahwa tidak ada harapan," katanya.
"Kita bisa menilai jika pemerintah lebih memilih proyek China yang tidak memiliki harapan dibandingkan menyelamatkan Garuda Indonesia yang masih memiliki harapan," lanjut Said Didu.
Kabar dibangrutkannya Garuda Indonesia tersebut, tandas, Said Didu diduga memiliki tujuan lain, yaitu untuk memberikan pelajaran kepada lessor yang nakal.
Baca Juga: Mulai 1-8 November 2021, Pengendara yang melintas di KM 62 Tol Tangerang Merak Harap Berhati-hati
Said Didu mengaku tidak habis pikir, jika keputusan mengorbankan Garuda Indonesia untuk menyelamatkan proyek KCJB.
"Apabila pemerintah memilih untuk meneruskan proyek KCJB dan membubarkan Garuda Indonesia, saya bilang itu langkah nekat diluar akal sehat," ujar Said Didu.
Said Didu berharap, meski pemerintah dihadapkan harus memilih KCJB atau Garuda Indonesia, keduanya bisa diselamatkan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi Senin 1 November 2021
"Saya berharap dua-duanya bisa diselamatkan," ujarnya.
"Tetapi yang paling ideal adalah menyelamatkan Garuda Indonesia, dan saya tidak pernah merekomendasikan kereta cepat untuk diselamatkan," tambah Said Didu***