nasional

Kisruh Soal Kenaikan Harga BBM, Warganet: Politisi PDI Perjuangan Nggak Ada yang Mau Nangis Lagi?

Senin, 5 September 2022 | 11:05 WIB
Warganet bagikan kolase saat beberapa politisi PDI Perjuangan menangis di tahun 2008 karena wacana kenaikan harga BBM ((Foto: Gorajuara.com/dok: Twitter/@ekoboy2))

GORAJUARA, - Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) pada hari Sabtu, 3 September 2022.

Penyesuaian harga BBM yang baru ini dimulai pada pukul 14.30 WIB.

Pengumuman tentang kenaikan harga BBM tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.

“Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip Gorajuara dalam channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 3 September 2022.

Baca Juga: Telisik Harga BBM Resmi Naik, Rocky Gerung: Reputasi dan Elektabilitas Presiden Jokowi Dipertaruhkan!

Di sisi lain, Menteri ESDM, Arifin Tasrif juga mengumumkan hal selaras dengan pengumuman yang disampaikan Presiden Jokowi perihal kenaikan harga BBM.

“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pada pukul pada 14.30 Waktu Indonesia Bagian Barat,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat konferensi Pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).

Kenaikan harga BBM ini jelas menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat luas.

Media sosial langsung diramaikan dengan beragam respons, termasuk berupa sindiran pedas terutama untuk sejumlah nama tokoh politik; khususnya dari PDI Perjuangan semisal Ketua DPR RI Puan Maharani.

Baca Juga: Bahas Harga BBM Naik, Tito Karnavian: Orang Tajir Pakai BBM Bersubsidi, Penjarakan!

Bukan cuma Puan Maharani, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri juga turut jadi sasaran komentar warganet.

Kemudian politikus PDI Perjuangan lain seperti Rieke Diah Pitaloka juga ditandai banyak warganet.

Rupanya warganet mendesak tokoh-tokoh elite dari PDI Perjuangan tersebut kembali menangis, sebagaimana mereka pernah melakukannya untuk memprotes kenaikan harga BBM di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Jika dulu di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sikap PDI Perjuangan begitu keras menentang kenaikan harga BBM, tetapi di era Presiden Jokowi, sikap PDI Perjuangan berubah; tak galak seperti dulu.

Halaman:

Tags

Terkini