GORAJUARA, - Pengamat Politik, Rocky Gerung ikut berkomentar terkait kenaikkan harga BBM bersubdi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar.
Sebelumnya, muncul wacana bahwa harga BBM bersubdi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar akan naik per 1 September 2022, tetapi kenaikkan harga BBM bersubdi jenis Pertalite dan Solar justru diumumkan Sabtu, 3 September 2022.
Rocky Gerung menyatakan bahwa jutaan masyarakat se-Indonesia sebelumnya telah kena prank oleh Pemerintah terkait wacana kenaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar.
Disampaikan Rocky Gerung bahwa pembatalan kenaikan harga BBM merupakan suatu psikologi politik dalam testing the water.
“Dari dulu kita tahu, selama Presiden Jokowi tidak memberi sinyal yang kuat, maka Presiden Jokowi menunggu reaksi publik,” kata Rocky Gerung, seperti dikutip Gorajuara dari kanal YouTube pribadinya (Rocky Gerung Official), Sabtu, 3 September 2022.
“Karena reaksi publiknya kencang (sehingga harga BBM tak jadi naik) Presiden Jokowi menganggap ‘wah bahaya ini, kondisinya kritis’, sebab satu pom bensin saja dibakar, itu bisa menular kemana-mana,” ucap Rocky Gerung menambahkan.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Sebut Ferdy Sambo Punya Kelainan, Deddy Corbuzier: Apa Benar LGBT?
Rocky Gerung juga berpendapat bahwa kebijakan menaikkan harga BBM, akan berdampak besar bagi reputasi dan elektabilitas Presiden Jokowi dan koalisi pemerintah.
“Sangat mungkin nanti, kalau memang banyak pasti dibatalkan itu, demi apa? Demi reputasi Presiden (Jokowi). Tetapi reputasi presiden juga bisa dibatalkan oleh keadaan-keadaan APBN, itu aja,” kata Rocky Gerung.
Menanggapi soal peryataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian tentang harga BBM picu krisis sosial bila tidak dinaikkan, Rocky Gerung mengaku bahwa kalkulasi tersebut pastinya sudah ada di atas kertas.
“Saya menghitung pasti dinaikkan karena dengan kalkulasi apapun tidak mungkin keadaan itu dipertahankan. Jadi, semua soal kita taruh di atas kertas dan kita tahu ada krisis, ada potensi kerusuhan. Pasti itu akan terjadi,” tegas Rocky Gerung.
Menurutnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pasti lebih paham soal wacana ini lantaran memiliki tim yang bagus dalam melihat situasi tersebut.