GORAJUARA - Sudah dua kali belakangan ini, saya membaca berita tentang perundungan atau pembullyan terhadap siswa.
Beberapa hari yang lalu, membaca kasus perundungan terhadap siswa SD kelas 1 berinisial B.
Perundungan yang menimpa B bukan sekedar dalam bentuk verbal, tapi sudah dalam bentuk penganiayaan. Sehingga siswa sebuah SD di Medan ini harus tewas karenanya.
Baca Juga: Terkait Cawapres 2024, Erick Thohir Mengakui akan Tegak Lurus dengan Presiden Jokowi
Kemarin, membaca perundungan yang terjadi di Temanggung.
Perundungan kali ini menimpa siswa SMP berinisial RE.
RE mengalami perundungan dari teman-temannya dan gurunya.
Tidak jauh berbeda dengan yang dialami siswa SD yang berinisial B, RE juga mengalami perundungan berupa ejekan dan kekerasan.
Bahkan menurut keterangan RE, ketika menyerahkan tugas sekolah, langsung disobek olleh gurunya.
Perundungan yang menimpa RE ini telah berlangsung selama 6 bulan.
Baca Juga: The Childe Sudah Disaksikan 175 Ribu Lebih Penonton Indonesia, Terima Kasih!
RE telah melaporkan kepada gurunya terkait dengan perundungan yang dilakukan teman-temannya. Namun mereka hanya dipanggil saja.
Kesal karena terus dibully serta merasa tidak memperoleh keadilan, akhirnya RE nekat melakukan pembakaran sekolahnya.