Ilmu Kaya Dunia dan Akhirat dari Al-Qur’an; Pesantren Ramadhan

photo author
- Selasa, 29 Maret 2022 | 18:15 WIB
Punya Hutang Puasa Tahun Lalu? Inilah Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan (Gorajuara/dok: Pixabay/chiplanay)
Punya Hutang Puasa Tahun Lalu? Inilah Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan (Gorajuara/dok: Pixabay/chiplanay)

GORAJUARA,- Banyak orang bernafsu ingin kaya, namun apa daya agama diajarkan seolah-olah menolak kekayaan. Padahal, Nabi-nabi diutus untuk memberi contoh. Misalnya, Nabi Sulaiman diutus Allah untuk menjadi contoh jadi orang kaya.

Ajaran agama tidak melarang kaya, tidak melarang miskin. Juga tidak menyuruh kaya, juga tidak menyuruh miskin.

Dalam ajaran agama, manusia harus ingat bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat. Dua dunia ini harus dikelola, dikendalikan dengan baik.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Pra Kerja Gelombang 24 Sudah Keluar, Ayo Segera Login ke Akunmu Sekarang Juga !

Baca Juga: Buruan Cek Link Pengumuman Hasil SNMPTN 2022 Sekarang Juga, Ini Cara Buka Lamannya

Dunia dan akhirat bukan suatu hal yang terpisah. Dunia dan akhirat berhubungan sebab akibat. Orang-orang masuk neraka di akhirat karena prilakunya buruk di dunia.

Kesusahan adalah takdir manusia, dan tidak ada manusia yang senang dengan kesusahan. Allah menurunkan pentuntuk dalam Al-Qur’an agar manusia bisa hidup sejahtera.

Salah satunya Allah mengajarkan bagaimana agar manusia senantiasa dilimpahi kekayaan hati dan benda. Di dalam surat Al-Baqarah, 2:261,

Baca Juga: Jadwal Liga Italia: Juventus vs Inter, AC Milan dan Napoli Saling Manfaatkan

Baca Juga: Mantan Bos Chelsea, Roman Abramovich Diduga Diracun Saat Hendak Damaikan Ukraina dan Rusia

“perumpamaan orang yang mengeluarkan nafkah di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 261 dijelasklan bahwa Allah melipatgandakan pahala bagi siapa yang Allah kehendaki. Artinya Allah memiliki ketentuan bagi siapa yang akan dilipatgandakan pahalanya.

Syarat tersebut sebagaiamana Nabi Muhammad sabdakan yaitu bagi orang yang rajin sedekah, dan bersabar pada ketetapan Allah.

Baca Juga: Tak Lolos SNMPTN? Jangan Khawatir, Berikut 5 Jalur Masuk Perguruan Tinggi yang Wajib Calon Mahasiswa Ketahui

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB