Doyo menyebutkan, aplikasi webcam ini guru seperti belajar biasa di kelas layaknya kondisi normal. Guru menerangkan di depan whiteboard, sehingga apa yang diterangkan oleh guru akan lebih bisa dipahami oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah.
Saat guru menerangkan, jelas Doyo, akan terlihat utuh seluruh badan oleh siswa, meski dilihat dari handphone (HP), seolah-olah mereka belajar dihadapan guru. Melalui aplikasi webcam akan lebih menarik, berbeda jauh ketika mengajar dengan menggunakan HP atau laptop yang hanya memberi bahan ajar secara teori saja.
“Menggunakan aplikasi webcam guru menerangkan pelajaran bisa langsung praktik di whiteboard, seperti bagaimana cara menulis aksara Sunda, menulis huruf Arab atau belajar seni rupa. Sehingga siswa bisa lebih paham dengan apa yang diterangkan guru. Itu seperti belajar tatap muka, hanya guru di kelas, sedangkan anak belajar di rumah,” ujar Doyo.
Dibuatnya aplikasi webcam ini muncul bermula dari ide Kepala SMA Negeri 1 Cileunyi yang menghendaki ada terobosan baru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga bisa lebih menarik, dan untuk menghindari rasa bosan siswa ketika belajar di rumah.
“Webcam ini juga tidak hanya bisa digunakan saat pembelajaran daring saja, tetapi bisa digunakan ketika pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan,” tandas Doyo.
Aplikasi webcam ini, beber Doyo, sangat membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, jadi tidak mengulang dua kali materi pelajaran. Pelaksanaannya, karena pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya diperboleh 50% siswa yang belajar di kelas berhadapan langsung dengan gurunya, maka 50% siswa yang belajar dari rumah juga bisa mengikutinya sesuai dengan mata pelajaran dan jam pelajaran yang sama.**
