Pada Rabu, 25 Januari 2023 diadakan Pembukaan Rakernas Program Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) dan Penurunan Stunting.
Baca Juga: One Piece 1073 : 3 Hal Yang Diungkapkan Oda Pada Chapter Terbaru One Piece, Apa Saja?
Rapat tersebut diadakan di Auditorium BKKBN Halim PK Jakarta Timur, dan bertepatan dengan Hari Gizi Nasional yang ke-63.
Pada pertemuan disebutkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia Turun ke 21,6% pada tahun 2022 dari 24,4% pada 2021.
Presiden Joko Widodo menyatakan terhitung ada 21,8 juta balita yang harus diperhatikan tumbuh kembangnya.
Terdapat beberapa upaya pemerintah untuk penurunan Stunting, meliputi upaya pencegahan seperti memperhatikan asupan gizi serta nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui.
Kemudian, pemeriksaan rutin bagi ibu hamil, bayi, dan balita dengan dibagikan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Vaksinasi, dan lainnya.
Baca Juga: Gaji Messi Selangit? inilah Keuntungan Leo Jika Bergabung di Klub Satu ini..
Yang kedua upaya pengobatan jika anak terdiagnosa stunting, meliputi, diberikan terapi awal dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi.
Kemudian anak diberikan suplemen berupa Vitamin A, zinc, zat besi, kalsium dan yodium, serta menerapkan pola hidup bersih.
Permasalahan Stunting di Indonesia akan berpengaruh kepada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di masa yang akan datang.
Maka dari itu pemerintah memberi perhatian lebih mengenai penurunan stunting, dana khusus telah Kementerian Keuangan siapkan untuk penurunan stunting dan berharap mencapai target 14% di tahun 2024 mendatang.*
