GORAJUARA - Program dhuha 12 rakaat adalah gerakan pendidikan karkater berbasis agama. Untuk non muslim mereka mendapat pembimbingan rohani setiap hari oleh guru beragama kristen.
Selama satu bulan program sudah berjalan, untuk melihat hasilnya, sekolah melakukan evaluasi dengan menyebarkan angket pelaksanaan shalat dhuha.
Berdasarkan hasil survey, siswa kelas 10 yang muslim 74% disiplin melaksanakan shalat lima waktu, dan 66% disiplin shalat dhuha tiap hari dan 32% dhuha 12 rakaat.
Baca Juga: Podcast: Jual Beli Saham di Pasar Modal Seperti Jual Beli Kambing Menjelang Idul Adha.
Untuk kelas 11yang muslim 72% disiplin shalat lima waktu, 64% disiplin shalat dhuha dan 24% disiplin dhuha 12 rakaat.
Kelas 12 yang muslim 76% disiplin shalat lima waktu, 64% disiplin shalat dhuha tiap hari, dan 12% shalat dhuha 12 rakaat tiap hari.
Dari hasil survey, antara kelas 10, 11, dan 12 tidak ada perbedaan signifikan. Sekalipun idealnya semakin tinggi pendidikan, seharusnya prosentase disiplin semakin meningkat.
Baca Juga: Praktik Baik Di Sekolah, Program Pendidikan Yang Menyucikan Jiwa.
Untuk gerakan sedekah sehari seribu sehari (SMS), siswa kelas 10 sebanyak di 44%, kelas 11 sebanyak 49%, dan kelas 12 sebanyak 38%.
Kondisi inipun, tiap jenjang kelas tidak menunjukkan ada perbedaan. Perlu evaluasi mendalam agar kualitas pendidikan meningkat sesuai lama siswa mendapatkan pengalaman pendidikan.
Kebiasan membaca buku, kelas 10 ada 7% tidak baca buku, kelas 11 ada 14% dan kelas 12 ada 11%. Kelas 10 sebanyak 21% sudah membaca di atas 3 buku, kelas 11 ada 17%, dan kelas 12 ada 21%.
Baca Juga: Merdeka Belajar, Garden Classroom Membebaskan Siswa dari Keterikatan Pada Ruang Bertembok
Program membaca buku minimal 27 buku pertahun, tidak cukup menggembirakan. Prosentase minat baca masih dapat dikatakan rendah, bahkan masih ada siswa yang tidak membaca buku.
Berdasarkan laporan dari tim penggerak pendidikan karakter sekolah, 74% siswa-siswa sudah melaksanakan ibadah lima waktu secara disiplin.