ICCC Malaysia Jembatan Budaya Antarbangsa

photo author
- Minggu, 10 Juli 2022 | 09:01 WIB
Cyntia Wu sebagai Indonesian Reprentative Development Exutive ICCCM yang bermarkas di Malaysia sempat menikmati kuliner Bebek Tepi Sawah di Kuta Bali, 6 Juli 2022, sesaat setelah MoU dengan STIKOM Bali. (gorajuara.com/Dok. I Nyoman Tingkat)
Cyntia Wu sebagai Indonesian Reprentative Development Exutive ICCCM yang bermarkas di Malaysia sempat menikmati kuliner Bebek Tepi Sawah di Kuta Bali, 6 Juli 2022, sesaat setelah MoU dengan STIKOM Bali. (gorajuara.com/Dok. I Nyoman Tingkat)

 

GORAJUARA - International Cultural Comunication Center Malaysia (ICCCM) adalah jembatan Pendidikan antarbangsa. ICCCM berdiri pada 2009 di Malaysia dan sejak 2021 telah memiliki 6 kantor cabang di Tiongkok. Bidang Garapan ICCCM adalah Kerjasama bidang Pendidikan antarbangsa, termasuk dengan Indonesia. Di Bali, ICCCM telah bekerjasama dengan STIKOM Bali yang ditandai dengan MoU antara ICCCM dan STIKOM Bali, pada 6 Juli 2022, di Kampus STIKOM Bali, Renon Denpasar.

Menurut Cintya Wu, ICCCM selaras dengan Jalur Sutra untuk mengakses peluang pendidikan, ekonomi, dan budaya Tiongkok. Inti dari tiga peluang itu adalah budaya. Inti dari kerjasama budaya berporos pada pendidikan, khususnya Pendidikan Tinggi.

Pengenalan program ini akan bermanfaat bagi siswa SMA-SMK yang akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi yang berjejaring Internasional, khususnya di Kawasan Asia. Hal ini boleh jadi akan menjadi kiblat baru dunia ke Asia, Khususnya China. Ini dimungkinkan oleh kearifan Indonsia yang sejak dulu sudah punya ungkapan belajarlah sampai ke China. Ungkapan yang tampaknya telah membatin di hati sanubari anak negeri yang ditransformasi dari orangtua ke anak.

Baca Juga: 10 Makanan Penghilang Stress, Salah Satunya Kuaci?

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Minggu 10 Juli 2022: Libra Harus Bahagia!

Sebagai jembatan budaya antarbangsa, cakupan bisnis ICCCM tersebar di Asia dan Eropa. Di Tiongkok, ICCCM mengelola lebih dari 400 institusi kooperatif, di Asia Tenggara dan Asia Selatan mengelola lebih dari 1000 istitusi kooperatif, dan di Eropa mengelola 20 institusi dan organisasi kooperatif.

Enam program unggulan ICCCM adalah Overseas Joint Program & Interduction Modules from the collaborative partner, Teacher Training & Professional Development, Schollarships from China, Foreign Language Centers, Student Exchange and staff mobility, dan Recruitment Program.

Keenam program unggulan ini menandakan pentingnya kerjasama budaya antarbangsa yang berdampak positip untuk memperluas jejaring Internasional secara berkelanjutan, tanpa meninggalkan jati diri bangsa sendiri, dengan semangat terbuka menerima pengaruh positip selaras dengan ajaran Trikon Ki Hadjar Dewantara, yaitu konsentris, kontinuitas, dan konvergensi.

Baca Juga: Logika Qurban, Jawaban Logika Mengapa Harus Qurban...

Baca Juga: Tiga Bahan Obat Alami Ini, Mudah Diperoleh dan Murah Buat Obati Penderita Batu Ginjal

Menurut Cyntia Wu sebagai Indonesian Reprentative Development Exutive ICCCM, program yang ditawarkan bukanlah semata-mata untuk memperoleh keuntungan finansial, melainkan membangun kerjasama antarbangsa yang saling menguatkan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian dunia sesuai dengan tujuan bernegara berdasarkan Mukadimah UUD’45.

Selanjutnya, dalam konteks Kampus Merdeka dengan Kurikulum Merdeka, membuka peluang bagi kampus-kampus Indonesia membuka double degree program. Program ini diyakini menarik minat mahasiswa Indonesia untuk ikut berkontribusi membangun negeri melalui jejaring yang luas.

Pamplet yang dibagikan Cyntia Wu menyimpulkan, “Kami menempatkan tiga hubungan berkesinambungan : strategis, operasional, dan transaksional. Kesemuanya itu bentuk kolanborasi yang terhubung pada keterampilan kepemimpinan dan pengambilan risiko. Bukan sekadar sponsorship, tetapi lebih pada persahatan untuk bertukar pengetahuan secara intensif dengan teknologi multinasional”.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB