Bagi Hani, sekarang sudah bukan lagi zamannya “Jangan buang sampah sembarangan”, tapi harus berganti ke “Olah sampah sampah jadi bernilai ekonomi”.
“Dari dulu sampai sekarang, masalah lingkungan itu selalu terpinggirkan. Kalau pemerintah saja yang bergerak pasti sulit, harus ada dukungannya juga dari masyarakat untuk mengedukasi tentang lingkungan,” jelasnya.
“Kita ajarkan masyarakat memilih sampah dan mengolahnya. Ada yang jadi bahan kerajinan seperti dompet. Ada juga yang berupa pupuk cair organik (PCO) dan pupuk kering. Hasil panen tanaman juga kita bantu pasarkan lewat online,” tambah Hani.
Warbon ini pun menjadi pusat kegiatan para aktivis lingkungan. Salah satu yang terlibat ialah komunitas Barang Bekas Antik (Rastik).
Baca Juga: Virus Cenderung Bermutasi, Yana Imbau Warga Tetap Terapkan Prokes
Founder dan creator Rastik, Enie Mualifah mengatakan, pengunjung yang datang ke Warbon bisa belajar membuat prakarya menggunakan barang-barang bekas elektronik.
"Tiap Selasa kami datang ke sini untuk memberikan pelatihan cara mengelola limbah elektronik jadi beragam karya seni yang antik," ujar Enie.
Plt. Wali Kota Bandung juga sempat melihat-lihat hasil karya di stan Rastik. Ada gelas yang terbuat dari bambu, pot dari bekas teko, dan lampu hias pajangan dari bekas barang-barang elektronik.
Untuk memperluas gerakan cinta lingkungan, Warbon juga membuka peluang untuk siswa-siswa Bandung yang ingin melakukan praktik kerja lapangan (PKL).
Baca Juga: Fenomena Bank Digital Masa Depan Industri Keuangan
Salah satu siswa yang sedang menjalankan PKL adalah Agis, murid kelas XI di SMKN 7 Bandung. Selama magang, Agis belajar bagaimana cara mengolah PCO dan kegiatan lainnya terkait lingkungan.
“Di sini ada 10 orang yang magang. Kita belajar cara membuat PCO, bikin virgin coconut oil, bikin biokomposter juga. Senang, jadi belajar banyak tentang lingkungan di sini,” ungkapnya.
Dengan adanya siswa yang melakukan PKL di Warbon, Hani berharap, mereka bisa menjadi agen perubahan untuk membuat lingkungan Kota Bandung menjadi lebih baik lagi ke depannya.***