“Pada saat launching kita membagikan 30 ribu bibit kopi secara gratis kepada masyarakat, dan kebetulan penerima bibit kopi tersebut adalah sebagian besar orang tua peserta didik dan alumni yang SMK Negeri 1 Sukanagara,” ucapnya.
Baca Juga: Polisi Bekuk Pria Penyebar Foto Syur Mantan Pacar di Medsos
Sukanagara adalah terkenal dengan daerah penghasil kopi di Kabupaten Cianjur, tetapi kenapa masyarakat tidak memiliki ketertarikan untuk menanam kopi?
Alasannya, lanjut Alwi, mereka sudah produksi secara besar-besaran, tapi tidak ada pembelinya.
Untuk mengembalikan predikat Sukanagara sebagai daerah penghasil kopi dan sangat potensial untuk berkebun kopi, tambah Alwi, maka SMK Negeri 1 Sukanagara hadir untuk memberikan solusi.
“Kami akan menampung kopi hasil dari perkebunan masyarakat. Bibit tanaman kopi yang sekarang mulai ditanam masyarakat," katanya.
Dalam jangka waktu satu sampai tiga tahun ke depan, menurutnya, hasil panennya akan kita beli. Hasil panen kopi masyarakat yang berkolaborasi dengan kita akan dibeli.
“Nah, hasil kopi dari perkebunan masyarakat itu, kita produksi dan dijual. Salah satunya produk yang sudah berhasil kita jual adalah Coziera," katanya.
Baca Juga: Ini Pesan Ridwan Kamil kepada Anggota ICMI Orwil Jabar
"Itu sudah berjalan dan dijual kepada masyarakat umum di wilayah Kabupaten Cianjur," lanjut Alwi.***