edukasi

BPMP Bali Gelar Diklat Perencanaan Berbasis Data Berdasarkan Rapor Pendidikan

Kamis, 1 September 2022 | 08:40 WIB
Kepala BPMP Bali I Made Alit Dwitama, S.T., M.Pd. mengajak pelaksana Sekolah Penggerak agar bisa menjadi rujukan bagi sekolah non penggerak dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan pembelajaran berpusat pada anak. Menjadikan siswa kasmaran belajar. (gorajuara.com/I Nyoman Tingkat)

 

GORAJUARA - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Bali menggelar Diklat Penguatan Perencanaan Berbasis Data Berdasarkan Rapor Pendidikan di Plagoo Holyday Hotel Jl. Dalem Tarukan Nomor 7 Taman Mumbul, Nusa Dua Badung, Bali. Diklat yang berlangsung selama 3 hari (29 – 31 Agustus 2022) itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung, yang diwakili Kabid PAUD, I Wayan Wirawan, S.Sos.M.AP.

Saat memberikan sambutan pembukaan, ia mengapresiasi kegiatan BPMP Bali (dulu : LPMP) yang melibatkan seluruh jenjang Pendidikan dari Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD, SD, SMP, SLB, dan SMA) yang menyandang predikat Sekolah Penggerak (Angkatan 1 – 3). Di Bali, SMA yang menjadi Sekolah Penggerak ada 21 SMA dan 2 SLB dibawah kewenangan Pemerintah Provinsi Bali.

“Walaupun kewenangan pengelolaan SLB dan SMA berada di Pemerintah Provinsi, sedangkan Pendidikan Dasar berada di Pemerintah Kabupaten/Kota, BPMP bisa menjembatani sinkronisasi Perencanaan Berbasis Data dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ini selaras dengan semboyan SMA, Maju Bersama Hebat Semua”, kata I Wayan Wirawan, S.Sos.M.AP. selaku Kabid PAUD mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung.

Baca Juga: Benarkah Tunjangan Profesi Guru Dihilangkan dalam RUU Sisdiknas?

Baca Juga: Merawat Toleransi Beragama Cara Bali

Ketua Panitia Ni Putu Budi Riniati, S.Pd., M.Pd. melaporkan diklat diikuti oleh 195 peserta itu dibagi dalam 4 kelompok didampingi narasumber dari Kapten Belajar. id Provinsi Bali, Putu Budianya, S.Pd. dan Widyaprada BPMP Bali dengan 2 orang konsultan, Drs. I Made Suastana, M.Hum. dan Dr. I Nengah Laba. Materi yang diberikan antara lain Optimalisasi Pemanfaatan akun Belajar.id., Refleksi Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data, Profil dan Platform Rapor Pendidikan, Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan, Monitoring dan Evaluasi, Refleksi Kegiatan, dan Rencana Tindak Lanjut.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung humanis, hangat, seru, dan menyenangkan, dengan pendekatan andragogi. “Antara narasumber dan peserta tidak terkesan berjarak. Semuanya berjalan cair. Saling membelajarkan. Sesekali celetukan menghibur dari peserta”, kata I Made Suadnyana, S,Pd., M.Pd. Kepala SMA Widiatmika Jimbaran.

Diklat ditutup pada Rabu, 31 Agustus 2022 oleh Ketua BPMP Bali seraya mengajak peserta mengingat beberapa kata kunci terkait dengan misi Sekolah Penggerak. “Lebih baik kita menyalakan lilin daripada menutup kegelapan. Guru hadir di sekolah untuk siswa. Karena itu pembelajaran berpusat pada siswa.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Berkiblat ke Taman Siswa

Baca Juga: Dihapus Dalam RUU Sisdiknas, Berapa sih Besaran Tunjangan Profesi Guru?

Buatlah siswa aman dan nyaman di sekolah agar mereka jatuh cinta belajar, kasmaran belajar. Sekolah Penggerak jadi model bagi sekolah non Pengerak dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka”, kata I Made Alit Dwitama, S.T., M.Pd. Kepala BPMP Bali seraya mengingatkan seluruh peserta untuk aktif mengakses Platform Merdeka Mengajar dan secara rutin melakukan refleksi untuk perbaikan secara terus-menerus.***

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB