Badai skala meso ini sepanjang hari bergerak seperti pendulum, dimana pada awalnya terbentuk di Sumatra pagi hari lalu menuju timur ke arah Kalimantan melintasi laut Tiongkok Selatan hingga sore hari.
Baca Juga: Tim Hoki Jabar Langsung Leading Kalahkan Kaltim Dua Gol
"Pada malam hari badai ini bergerak kembali dari Kalimantan menuju ke laut dan menetap di sana hingga tengah malam," urainya lagi.
Disamping itu, aktivitas badai skala meso yang bergerak bolak-balik seperti pendulum ini kemungkinan yang telah menjadi pengganggu bagi lapisan-lapisan di atmosfer sehingga terbentuklah GGA yang sangat kuat dan penampakannya dapat dilihat di suatu lokasi di Jawa Tengah.
"Pengamatan citra terhadap langit glowing ini seharusnya dapat dikumpulkan dari berbagai arah atau sudut sehingga membentuk citra langit glowing GGA yang lengkap, sebagaimana yang dilaporkan oleh Smith dkk. (2020) di Argentina," tandasnya. ***