edukasi

Ini Penjelasan BRIN Terkait Peristiwa 'Api di Bukit Menoreh'

Selasa, 5 Oktober 2021 | 20:06 WIB
Lokasi 'Api di Bukit Manoreh' berdasarkan pantauan satelit/Gorajuara.com/Istimewa

BANDUNG, GORAJUARA - Pemandangan nan indah dilangit sempat muncul dikawasan bukit Menoreh, Yogyakarta yang terjadi pada Kamis malam 30 September 2021.

Peristiwa tersebut dikenal dengan cerita 'Api di Bukit Menoreh'. Pasalnya, pada kejadian tersebut Menoreh mengeluarkan 'api' yang Indah dengan warna kehijauan.

Bahkan, langit dengan warna kehijauan tersebut merupakan fenomena yang disebut dengan langit glowing. Demikian hasil ulasan Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer-BRIN, Dr. Erma Yulihastin, Selasa 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Angka Kejahatan di Jakarta Alami Peningkatan, Terutama Kasus Curanmor

Disampaikannya, langit glowing dicirikan oleh warna kehijauan pada langit di malam hari yang terjadi karena keberadaan gelombang gravitas atmosfer (GGA) dalam bahasa Inggris disebut Atmospheric Gravity Wave.

"Apakah itu GGA? GGA adalah gelombang gravitas yang terdapat di atmosfer dengan skala planet yang dapat terbentuk karena suatu gangguan di atmosfer pada suatu lokasi tertentu. Sehingga mengganggu lapisan-lapisan di atmosfer dari permukaan hingga lapisan yang paling tinggi di atmosfer seperti lapisan mesosfer," ulasnya.

Selanjutnya, jelasnya, gangguan di atmosfer permukan atau yang terjadi di lapisan troposfer yang diketahui dapat membangkitkan GGA adalah aktivitas konvektif yang menghasilkan awan konveksi yang tinggi (deep convection).

Baca Juga: Hasil Liga 2: Kalahkan Persekat Tegal 2-1, Klub Raffi Ahmad Petik Kemenangan Perdana

Bahkan, laporan ilmiah berkaitan dengan langit glowing ini telah diterbitkan oleh American Geophysical Union dalam Journal of the Geophyisical Research Atmosphere pada 16 November 2020 (Smith dkk., 2020).

"Laporan tersebut menjelaskan peristiwa langit glowing yang dapat dilihat oleh mata telanjang di daerah tropis yaitu di Argentina, Amerika Selatan, pada 17 Maret 2020 lalu," katanya.

Menurutnya, laporan langit glowing di Argentina menunjukkan GGA yang tampak kehijauan ini berkaitan dengan aktivitas badai skala meso yang terjadi sekitar 100 km dari tempat di mana langit glowing tersebut dapat diamati dengan mata telanjang.

Baca Juga: Bipolar Tidak Dapat Disembuhkan, Simak Cara Mengatasinya

Lalu bagaimana dengan langit glowing di Menoreh, Jateng? Apakah juga berkaitan dengan aktivitas badai skala meso?

"Pengamatan terhadap data dari Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA)-BRIN menunjukkan badai skala meso yang kuat dan meluas terbentuk di atas lautan berjarak sekitar 200 km dari lokasi, di Selat Karimata sebelah barat Kalimantan," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB