edukasi

Dr. Tantan Hermansah Punya Sekolah Aneh... Menyekolahkan Anak di Sekolah Yang Tidak Ada Gurunya...

Sabtu, 22 November 2025 | 13:42 WIB
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI dan Dr. Tantan Hermansah, S.Ag., M.Si. Dosen UIN Jakarta. (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Dr. Tantan Hermansah S.Ag., M.Si. adalah pengajar Sosiologi Perkotaan UIN Jakarta. Beliau menjadi salah satu nara sumber pada kegiatan implementasi 7KAIH di Savoy Homan diselenggarakan oleh Puspeka Kemendikdasmen.

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 15 Bandung dan Sekjen DPP AKSI mengatakan Dr. Tantan adalah pemikir cerdas, selalu inovatif, dan berani keluar dari zona nyaman.

Ide-idenya dalam dunia pendidikan sulit diterima bagi yang berpikir linier. Contoh, Beliau menyekolahkan anaknya di sekolah yang tidak ada gurunya.

Baca Juga: Ukuran Keberhasilan Pendidikan Karakter... Penyebab Sekolah Jadi Tempat Jorok...

Di sekolah itu hanya ada kakak mentor. Murid-murid memanggil mentornya dengan kakak. Murid-murid di sekolah itu belajar sesuai keinginannya.

Kata Beliau, jangan aneh kalau datang ke sekolah itu, murid-muridnya kelihatan tidak disiplin karena di sana murid-murid benar-benar belajar suka-sukanya mereka.

Murid-murid di sekolah tanpa guru, mereka dilatih untuk menjadi manusia mandiri. Mereka punya target belajar sendiri, dan untuk mencapainya mereka sendiri yang harus menentukannya.

Baca Juga: Dasar Pendidikan Karakter adalah Tauhid... Implementasi Gerakan 7KAIH...

Jadi, murid-murid di sekolah tanpa guru, mereka benar-benar dilatih menjadi manusia manusia mandiri dan bertanggung jawab karena kesadaran sendiri, bukan karena faktor luar diri.

Murid-murid di sekolah tanpa guru, target kuliahnya rata-rata ke luar negeri. Beliau mengatakan biaya kuliah di luar negeri sebenarnya lebih murah dari biaya kuliah dalam negeri.

Beliau juga merintis sekolah aneh tanpa tanah dan bangunan, beruntung karena ada covid-19 pembelajarannya daring. Sekarang sudah punya tanah dan bangunan peminatnya sudah penuh.

Aneh lagi, sekolah yang Beliau rintis mata pelajarannya difokuskan pada empat mata pelajaran yaitu, Matematika, Bahasa Indonesia, Sains, dan Agama.

Ide-ide beliau dalam dunia pendidikan sulit dimengerti otak linier. Pemikiran-pemikiran beliau bisa dimengerti oleh orang-orang yang punya pola pikir tumbuh dan berani berubah.***

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB