GORAJUARA - Banyak orang tidak paham, jika ingin menciptakan manusia-manusia berkarakter cinta damai, maka penduduk Indonesia harus banyak yang menjadi investor saham.
Ketika terjadi kerusuhan akibat demo di akhir bulan Agustus 2025, pada saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal bergerak turun.
Ketika melihat gejala tidak aman, para investor di pasar modal mereka merespon negatif dengan menjual saham untuk menjaga asetnya.
Baca Juga: KDM Gubernur Jawa Barat Sampaikan Makna la ilaha illallah... Pesan Membumi Untuk Umat Manusia...
Hal sangat tidak diinginkan para investor adalah kondisi negara tidak aman. Para investor menginginkan kondisi negara baik-baik saja dan aman.
Para investor saham sangat cinta damai, karena dalam kondisi damai ekonomi berjalan dengan baik, dan laju perekonomian bisa tumbuh memberi keuntungan.
Siaran pers PT Bursa Efek Indonesia melaporkan jumlah investor saham Indonesia sudah melampaui 7 juta pada Senin (26/5), tepatnya 7.001.268 single investor identification (SID).
Baca Juga: Dana Abadi Guru Solusi Untuk Guru... Guru Jangan Mencari Uang dari Mengajar...
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pertumbuhan ini mencerminkan optimisme positif terhadap prospek perekonomian Indonesia.
Minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal dalam negeri masih tetap tinggi, bahkan di tengah dinamika ekonomi global.
BEI menyadari bahwa pertumbuhan jumlah investor harus diimbangi dengan penguatan infrastruktur informasi dan edukasi pasar modal.
Baca Juga: Pesan Menteri Agama Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru... Jadilah Pedagang....
Aplikasi IDX Mobile telah diunduh lebih dari 287 ribu pengguna, dan media sosial resmi BEI menjadi beberapa kanal utama untuk memberikan akses informasi sekaligus edukasi cepat, mudah.
BEI juga memperluas jaringan Galeri Investasi BEI yang kini mendekati 1.000 lokasi, serta didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal.