edukasi

Karena Bekerja Kebanyakan Orang Hidup Miskin...

Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:30 WIB
Karena Bekerja Orang Jatuh Miskin Apa Lagi Tidak Kerja (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - "Karena bekerja kebanyakan orang miskin. Kebanyakan mengorientasikan kita sejak di sekolah diajarin jadi pekerja. Jadi pewirausaha, investor, jarang dijadikan cita-cita".

Robert Kiyosaki seorang penulis buku Rich Dad Poor Dad kurang lebih mengatakan cara orang mencari uang ada empat yaitu bekerja, dagang, bisnis, dan investor.

Sebagian besar orang Indonesia menghasilkan uang dengan bekerja. Dagang, mengelola bisnis, dan menjadi investor kurang diminati. 

Baca Juga: SPMB 2025 Lebih Baik Ada Tes Terstandar...

Menurut Dr. Toto Suharya, M.Pd., Sekjen DPP AKSI kendalanya ada pada program pendidikan yang kurang menghargai dan mendorong siswa-siswi menjadi pedagang, pebisnis, atau investor. 

Selain itu, pola pengasuhan lingkungan keluarga di Indonesia berbeda dengan di Cina. Keluarga China sangat mendorong anak-anaknya menjadi pedagang, mengelola bisnis, dan investasi.

Pola asuh keluarga di Indonesia bisa jadi masih terinspirasi orang tua zaman Belanda. Orang tua zaman Belanda menganggap sukses itu menjadi pegawai, khususnya pegawai pemerintah.

Baca Juga: Kesepakatan Jahat Warga Sekolah... Ciptakan Jaminan Kesejahteraan Warga Sekolah Mandiri...

Dulu di zaman Belanda, orang-orang sukses adalah pribaumi yang bekerja di pemerintah Belanda. Mereka hidup nyaman sebagai pegawai Belanda.

Pola pengasuhan itu hingga sekarang melekat dalam ingatan kolektif orang Indonesia. Jumlah pengusaha menurut BPS sudah meningkat di atas 50 juta meskipun masih pemula.

Namun jumlah investor, hingga saat ini menurut catatan KSEI mencapai 14 juta lebih atau kurang lebih 5% dari populasi penduduk Indonesia. 

Baca Juga: Diskusi Publik Pendidikan Sejarah...Calon Sarjana Pendidikan Tidak Berminat Jadi Guru...

Jumlah ini masih tertinggal dari negara-negara maju. Menurut Dr. Toto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dunia pendidikan harus bekerja keras.

Dunia pendidikan harus memperkenalkan investasi di pasar modal agar statistiknya meningkat hingga 40 sampai 50 persen dari populasi penduduk Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB