GORAJUARA - Perpustakaan Widyantara SMAN 12 Bandung mencatat pencapaian gemilang berhasil meraih akreditasi nasional dengan predikat A.
Enok Nurjanah, M.Pd.I Kepala SMAN 12 Bandung mengatakan perpustakaan tidak lagi dipandang ruang sunyi tempat menyimpan buku, tapi harus jadi jantung pembelajaran dan budaya baca.
Keberhasilan Perpustakaan Widyantara meraih Akreditasi Nasional dengan Predikat A tidak terlepas dari pemenuhan secara konsisten terhadap sembilan komponen utama penilaian.
Baca Juga: Pendidikan Karakter di Barak Militer... Bukti Kerja Kolaboratif Usaha Pendidikan...
Komponen akreditasi perpustakaan ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, terdiri dari sembilan kriteria.
Kesembilan komponen tersebut meliputi: (1) Koleksi, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Pelayanan Perpustakaan, (4) Sumber Daya Manusia, (5) Penyelenggaraan dan Pengelolaan,
(6) Penguat Kelembagaan, (7) Kegiatan Layanan Perpustakaan, (8) Inovasi dan Kreativitas, serta (9) Indeks literasi masyarakat.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Kolaborasikan MBG dengan Program Nabung Saham...
Enok Nurjanah mengatakan lebih dari sekadar akreditasi, Perpustakaan Widyantara kini menjadi ekosistem belajar kolaboratif, dengan layanan katalog digital, dengan peminjaman elektronik.
Program publikasi karya siswa, model ini telah dilirik sebagai praktik baik yang bisa diadaptasi oleh sekolah lainnya.
Kedepannya, SMAN 12 Bandung berencana memperluas dampak inisiatif ini melalui kemitraan dengan sekolah lain, publikasi karya siswa, dan penguatan program literasi berbasis komunitas.
Baca Juga: MBG di SMAN 15 Bandung Jadi Program Pendidikan Multi Manfaat.
Transformasi ini bukan hanya membenahi sistem, tetapi juga mengubah cara pandang warga sekolah terhadap pentingnya budaya literasi.
Perpustakaan Widyantara kini bukan hanya ruang baca, tetapi ruang tumbuhnya generasi berpikir kritis dan berkarakter kuat, ungkap Enok Nurjanah.