GORAJUARA - Prof. Ferry Latuhihin pakar ekonomi di podcast metro tv 11 April 2025, mengatakan pasar modal adalah miror imej kepercayaan investor terhadap ekonomi negara.
Kalau investor asing masuk, harga saham gabungan akan naik, itu berarti pemerintah kita dipercaya. Uang masuk ke dalam negeri dan itu hot money, bisa masuk dan bisa keluar kapan saja.
Ketika ada kebijakan pemerintah yang membuat ketidakpercayaan investor, mereka akan menarik uangnya dari pasar modal, akan berdampak pada harga dolar melambung.
Baca Juga: Bagi KDM Gubernur Jawa Barat Hari Kelahiran Momen Spesial...Hari Nyaah Ka Indung...
Akibat dari harga dolar melambung, akan berdampak pada harga-harga naik tinggi, dan yang menjadi korban adalah rakyat di bawah.
Jika harga dolar terus merangkak naik, akan berpengaruh pada suplai listrik, dan BBM. Karena transaksi listrik dengan BBM menggunakan dolar.
Pergerakan pasar modal adalah indikator investor-investor dari luar negeri menilai ekonomi dalam negeri sebuah negara apakah baik-baik saja atau sedang tidak baik-baik saja.
Baca Juga: KDM Gubernur Jawa Barat Pangkas Anggaran Media... Jawa Barat Lebih Menyala...
Jika para investor pasar modal tidak percaya pada kinerja ekonomi negara, bagaimana pemerintah mau menarik investasi langsung (cold money).
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjen DPP AKSI menyikapi kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap fungsi pasar modal, mendorong pengajaran tentang pasar modal diperkuat.
Pemahaman pasar modal di level pendidikan SMA/SMK/SLB, bisa jadi pelajaran umum yang harus dipahami. Program nabung saham bisa menjadi tonggak kebangkitan dunia pasar modal Indonesia.
Baca Juga: Papua Jadi Incaran Asing... Dunia Pendidikan Sadarkan Siswa...
Berdasarkan data OJK, investor saham dalam negeri baru sekitar 15 juta lebih dari 280 juta penduduk Indonesia. Untuk membangun citra baik pasar saham kita butuh 80 juta investor.
Sebagaimana dikatakan Prof Ferry, hidup ini tergantung pada harapan baik. Ketika harapan baik tidak dimiliki rakyat maka Indonesia bisa gelap.