GORAJUARA - "Agus Wahidin, S.Pd., M.Si. Ki Hadjar dari Sumedang. Birokrat alumni UPI dengan kemampuan berpikir tajam tentang pendidikan". Ungkap Dr. Toto Suharya, M.Pd, Sekjen DPP AKSI.
Sekarang beliau jadi kepala Bapeda Kabupaten Sumedang. Sejak mengenal beliau, saya melihat pemahaman Agus Wahidin terhadap dunia pendidikan sangat mendalam.
Beliau termasuk tipe birokrat pemikir dan literat. Jarang seorang pejabat publik memiliki kemampuan literasi dan pikiran-pikirannya mendalam dalam melihat sebuah persoalan.
Baca Juga: Program 10000 langkah... IKA Pendidikan Sejarah UPI Gagas Bantu Kemiskinan Ekstrim Guru...
Ketika beliau menduduki jabatan kepala Bapeda Kabupaten Sumedang, dirinya mengaku kaget melihat gaji honorer guru yang sangat minim. Gaji guru ada yang Rp. 600.000. per bulan.
Ternyata kemiskinan ekstrim itu dialami oleh guru dan keluarganya. Bagaimana sebuah keluarga bisa hidup sejahtera dengan Rp. 600.000 sebulan, dan ini menimpa profesi guru.
Masalah kemiskinan berkaitan dengan mental. Agus Wahidin mengatakan, "pendidikan kita mulai SD sampai perguruan tinggi menganut dan menggunakan cognitive approach based."
Baca Juga: Alumni UPI Selalu Berjuang Sendiri... Forum Kepemimpinan Jadi Jembatan...
Padahal semua negara yg bangkit untuk maju terutama Eropa, Cina, Jepang dan Korea menggunakan character building approach based.
Beliau mengatakan, pemikiran tentang pendidikan dan data telah beliau urai lengkap pada buku, "Jejak pemikiran Agus Wahidin dari Sumedang untuk Indonesia".
Di dalam buku ini beliau sangat terinspirasi dengan profesi guru yang posisinya tetap terhormat dalam segala zaman. Namun kemiskinan guru menjadi tantangan bagi para guru Indonesia.
Sebagai alumni UPI dan pernah menjadi kepala dinas pendidikan di Kabupaten Sumedang, beliau sadar betul bagaimana nasib para guru harus terus diperjuangkan.***