GORAJUARA - "Kurikulum Merdeka lanjutkan". Pernyataan ini dikemukakan oleh Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd., Ketua 3 DPP AKSI dalam sebuah diskusi 25/10/2024 zoom meeting.
Beliau mengatakan Kurikulum Merdeka telah membuka sekat-sekat yang mengunci kreativitas guru dan kepala sekolah. Di awali dengan meniadakan Ujian Nasional yang uji kelulusan.
Melalui Kurikulum Merdeka, guru-guru dan kepala sekolah sudah mulai bergerak melakukan berbagai penyesuaian dalam rangka adaftasi dengan perubahan zaman.
Baca Juga: Pidato Pertama Presiden Prabowo Subianto....Indonesia Swasembada Energi...
Sedikitnya Kurikulum Merdeka telah mengubah dunia pendidikan bukan seperti pabrik, tapi menjadi tempat untuk membantu manusia menemukan potensi dirinya.
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Sekjen DPP AKSI yang hadir dalam diskusi mengatakan, "konsep-konsep pendidikan yang dikedepankan dalam Kurikulum Merdeka sudah sesuai zaman".
Belajar sepanjang hayat, literasi, numerasi, karakter, profil pelajar pancasila, pembelajaran proyek, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berdiferensiasi dan inklusi sudah sesuai zaman.
Baca Juga: Saatnya Kita Belajar Banyak Ke Negeri China...Negeri China Tidak Seperti Dulu Lagi...
Dimensi nilai yang terkandung dalam profil Pelajar Pancasila seperti bernalar kritis, kreatif, gotong royong, kebhinekaan global, mandiri, beriman bertakwa dan berakhlak mulia sudah relevan.
Upaya ke depan yang harus diperkuat adalah peningkatan profesionalisme guru. Perlindungan hukum pada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas.
Masih terjadi kriminalisasi dan teror terhadap guru dan kepala sekolah karena arogansi oknum lembaga swadaya masyarakat dan arogansi oknum penegak hukum demi kepentingan pribadi.
Baca Juga: Orang-Orang Sukses di Dunia Karena Punya Kebiasaan Hidup Kaya... Ini Rahasianya...
Peningkatan kompetensi guru dalam memahami paradigma berpikir abad teknologi informasi, dan kemampuan mengembangkan materi berbasis nalar, kontekstual, dan ilmu-ilmu aktual.
Guru-guru perlu ditingkatkan secara teknis bagaimana merangcang sebuah pembelajaran dengan alat-alat evaluasi yang bisa menguji kemampuan berpikir dan membentuk karakter.