GORAJUARA - Sistem pendidikan di Jerman dipengaruhi oleh geografi, politik, ekonomi, dan budaya. Namun demikian, perubahan politik tidak terlalu berpengaruh pada pendidikan.
Wajib belajar di Jerman dibiayai penuh dari negara. Semua fasilitas dipenuhi oleh negara dengan gaji guru yang mapan. Biaya pendidikan dibiayai dari pajak warga negaranya.
Pajak penghasilan di Jerman mencapai 40% dari penghasilan. Namun dari dana pajak tersebut, negara menjamin fasilitas kehidupan warga Jerman termasuk pendidikan.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Raih Juara 3 Lomba Menata Makanan... B2SA pada Peringatan HUT RI di SMAN 8 Bandung
Di Jerman untuk menjadi guru, mereka harus lulus perguruan tinggi jurusan kependidikan. Bagi yang non kependidikan mereka harus mengikuti pelatihan tiga sampai empat tahun.
Selama pelatihan, mereka mendapat bayaran dari pemerintah. Pendidikan di TK fokus pada pembentukan karakter. Di Level SD siswa hanya belajar matematika dan bahasa.
Sistem penilalian tidak untuk membandingkan siswa satu dengan yang lain. Penilaian dilakukan untuk perkembangan belajar anak. Anak Ditempatkan berdasarkan pencapaian belajar.
Baca Juga: Ada Empat Cara Mendapatkan Uang... Anak-Anak SMAN 9 Bandung Antusias Belajar Investasi...
Di Jerman sudah biasa terjadi, anak-anak bisa turun level karena dikatakan belum layak dilevel berikutnya. Tidak ada yang memahami atau melakukan bullying karena anak turun level.
Guru di Jerman sangat memperhatikan perkembangan anak, sehingga anak-anak akan ditempatkan di kelasnya masing-masing sesuai perkembangan belajarnya.
Pendidikan di Jerman sangat inklusif. Orang tua dan masyarakat di Jerman sangat menghargai dunia pendidikan. G