edukasi

Sudut Pandang Agama dari Orang Miskin dan Orang Kaya...

Sabtu, 23 Maret 2024 | 19:26 WIB
HIdup Kaya dan Miskin Dihadapan Allah Sama (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Pemahaman orang miskin dan orang kaya terhadap agama berbeda. Perbedaan pemahaman terjadi karena perbedaan bacaan dan pengalaman yang didapat.

Al Quran turun dari Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW meninggal manusia memberi makna berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. 

Pemahaman manusia terhadap Al Quran, dilatarbelakangi oleh pengalaman, bacaan, lingkungan, budaya, di mana seseorang tinggal. Ayat Al Qurannya sama tetapi penafsirnya beda-beda.

Baca Juga: Supaya Puasa Tidak Lapar...Pendekatan Neurosains... 

Perbedaan penafsiran terhadap Al Quran terjadi karena perbedaan pengetahuan yang tersimpan di dalam memori otak seseorang. Pemahaman orang miskin dengan orang kaya berbeda.

Orang miskin akan mengambil agama sebagai legalisasi kemiskinan yang mereka alami. Orang kaya akan mengambil ajaran agama sebagai legalisasi kekayaan yang mereka miliki. 

Orang miskin berpandangan, hidup miskin lebih baik karena di akhirat Allah akan menghisab setiap kekayaan yang kita miliki. Hidup miskin tujuan terbaik, agar selamat dari api neraka.

Baca Juga: Otak Spiritual...dan Rakyat Palestina....

Orang kaya berpandangan, hidup kaya lebih baik karena bisa bermanfaat bagi banyak orang. Kelak di akhirat Allah memasukkan orang kaya ke surga karena bermanfaat bagi banyak orang.

Jika kembali kepada Al Quran, Allah tidak memerintahkan pada seseorang untuk jadi orang miskin atau orang kaya, tapi yang Allah perintahkan jangan menyekutukan Allah dan bersedekahlah.

Mau jadi orang miskin atau kaya, kuncinya tidak menyekutukan Allah dan taat kepada segala perintah Allah. Diantaranya bacalah atas nama Allah, banyak bersedekah, jalin silaturahmi.

Baca Juga: Sambil Puasa Ramadan...Sambil Praktek Hidup Frugal....

Allah mengajarkan doa kepada Nabi Muhammad SAW, "ya Tuhan sejahterakanlah kami di dunia dan di akhirat".   Namun demikian kebahagiaan di akhirat lebih besar dari pada di dunia.

Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat (Asy Syuura. 42:20).

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB