GORAJUARA – Pada akhir kehidupan sebuah bintang, intinya akan kehabisan hidrogen untuk diubah menjadi helium.
Energi yang dihasilkan oleh fusi menciptakan tekanan di dalam bintang yang kemudian menyeimbangkan kecenderungan gravitasi untuk menyatukan materi.
Alhasil, inti bintang mulai runtuh, tetapi menekan inti bintang juga meningkatkan suhu dan tekanannya dan bintang perlahan membengkak.
Lantas bagaimana sebuah bintang mendekati kematiannya? Simak penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: Awal Mula Terbentuknya Sebuah Bintang di Alam Semesta, Ternyata Diawali dari Awan Jenis Ini
Kematian bintang
Dilansir dari situs science.nasa.gov oleh GORAJUARA, rincian tahap akhir kematian bintang tersebut sangat bergantung pada massanya.
Dalam hal ini, atmosfer bintang bermassa rendah akan terus mengembang hingga menjadi bintang subraksasa atau raksasa.
Sementara itu, fusi mengubah helium menjadi karbon di intinya.
Hal itu kemudian akan menentukan nasib Matahari dalam beberapa tahun mendatang.
Dalam hal ini, sejumlah raksasa menjadi tidak stabil, di mana akan berdenyut secara berkala menggembungkan dan mengeluarkan sebagian atmosfernya.
Pada akhirnya, semua lapisan terluar bintang terhempas menciptakan awan debu dan gas yang disebut nebula planet.
Adapun yang tersisa dari bintang tersebut hanyalah inti yang sekarang disebut katai putih.