GORAJUARA - Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. berhasil lolos seleksi Konferensi Nasional Pendidikan HAM 2023 yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Masyarakat Teknologi dan Kemanusiaan Indonesia yang tergabung dalam Datum Indonesia yaitu Perkumpulan Equitas Indonesia (PEI) dan Institute for the Study of Freedom of Region or Belief ( ISFORB).
I Nyoman Tingkat bersyukur bisa lolos karena peserta terseleksi melalui abstrak yang dikirim sebelumnya secara on line. Dari 122 abstrak yang diterima panitia, terpilih 69 abstrak untuk selanjutnya diminta membuat makalah dan ppt untuk dipresentasikan pada 16 – 18 Mei 2023, secara on line.
”Bersyukur bisa lolos bersaing dengan para dosen Perguruan Tinggi ternama, seperti UGM, UI, Universitas Mulawarman, Unri, IAIN, dan lembaga ternama seperti Mahkamah Konstitusi, BRIN, Komnas HAM”, kata I Nyoman Tingkat yang lolos melalui abstrak berjudul, ”Sadhar Nama : Praktik Toleransi Beragama di Sekolah”.
Sadhar Nama adalah praktik toleransi beragama di sekolah yang telah menjadi budaya sekolah sejak SMA Negeri 2 Kuta berdiri, 3 September 2019. Sadhar Nama adalah kegiatan Berbuka puasa bersama, Dharma Shanti bersama, dan Natal bersama di sekolah.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pertimbangan keluarga besar SMA Negeri 2 Kuta Selatan adalah multikultur dari segi agama, budaya, etnik. Perbedaan itu dimuliakan melalui Program Sadhar Nama yang mendapat apresiasi positip seluruh warga sekolah. Sekolah menjadi taman belajar toleransi yang menyenagkan dan membahagiakan.
Baca Juga: Typo Bisa Bikin Gugur Saat Registrasi Rekruitmen Bersama BUMN 2023? Perhatikan Hal-hal Ini Saat Pendaftaran
Menurut I Nyoman Tingkat, saat konferensi peserta akan mempresentasikan makalahnya dengan durasi 15 menit. Mereka dibagi dalam 9 panel dipandu seorang moderator di setiap panel.
Konferensi secara fanel berlangsung selama tiga hari diawali dengan Kuliah Pembukaan oleh Ketua Komnas HAM Dr. Atnike Nova Sigiro, dengan makalah berjudul, “Membangun Masyarakat yang Setara, Inklusif, dan Berkeadilan melalui Pendidikan HAM Berkelanjutan”.
Beragamnya latar belakang peserta yang lolos abstrak dalam Konferensi Nasional Pendidikan HAM 2023 dan akan mempresentasikan makalahnya tentu menjadi menarik bagi dunia pendidikan.
“Ini pasti menarik dan seru seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka dengan semangat Merdeka Belajar. Selain menambah relasi dan wawasan pengetahuan dalam konteks pendidikan, konferensi ini menjanjikan semangat berkolaborasi untuk mencari solusi terkait berbagai pelanggaran HAM yang masih terjadi pada zaman digital yang kini makin sulit dikendalikan”, kata I Nyoman Tingkat.