GORAJUARA – Hari Kartini dirayakan setiap tanggal 21 April untuk memperingati jasa-jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia.
Kerja keras memperjuangkan hak-hak wanita masih diteruskan oleh banyak perempuan Indonesia yang juga bisa disebut sebagai Kartini masa kini.
Mengenal para Kartini masa kini bisa dilakukan dengan membaca buku “LALITA, 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia” karya Abigail Limuria dan Grace Kadiman.
Baca Juga: Baca Spoiler Manga Boruto Chapter 80 Sub Indonesia, Sarada dan Sumire Tak Terpengaruh Kekuatan Eida
Sesuai dengan judulnya, buku “LALITA” ini berisikan kumpulan kisah pergerakan 51 perempuan tangguh Indonesia.
Pada halaman pertama buku ini, para penulis menjelaskan makna di balik pemilihan nama “LALITA” yang dalam kata Sanskerta berarti “berharga, jelita, riang, dan pandai berucap”.
Menurut Abigail dan Grace, nama “LALITA” mewakili banyak perempuan Indonesia yang “aktif, tak terbatas, cerdas, tangguh, dan berambisi”.
Alasan di balik penulisan buku “LALITA” yaitu karena para penulis ingin memperkenalkan banyak tokoh Kartini masa kini yang bisa menjadi inspirasi dan panutan anak-anak perempuan Indonesia dalam mewujudkan impiannya.
Abigail dan Grace juga menambahkan bahwa menjadi Kartini masa kini bukan hanya bisa didefinisikan secara sempit dengan penampilan, cara berpikir, dan sikap tertentu.
Baca Juga: Film Waktu Maghrib Pamit dari Bioskop Usai Disaksikan 2 Juta Lebih Penontonnya
Melainkan juga dengan memaknai kisah hidup masing-masing Kartini masa kini yang punya tujuannya masing-masing demi Indonesia yang lebih baik.
Para Kartini masa kini yang masuk dalam buku “LALITA” seperti Anne Avantie (Perancang Busana Kebaya), Butet Manurung (Founder “Sokola Rimba”), Faye Simanjuntak (Aktivis Anti Perdagangan Anak), hingga Sri Mulyani (Menteri Keuangan).
Para pembaca buku “LALITA” tak akan merasa bosan karena disajikan dengan kisah cerita tokoh Kartini masa kini yang dikemas secara ringkas dan mudah dipahami.