GORAJUARA - Dewasa ini, kesehatan mental ramai dibicarakan oleh masyarakat yang memberikan berbagai macam sudut pandang.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang, menjadikan informasi semakin mudah didapatkan oleh semua kalangan. Termasuk isu kesehatan mental.
Meskipun informasi mudah didapatkan oleh banyak orang, tetapi tidak menutup kenyataan bahwa masih banyak masyarakat yang masih kurang dalam memahami isu kesehatan mental.
Baca Juga: Mengenal Program WWOOF, Jadi Volunteer Pertanian Organik di Berbagai Negara
Bahkan ada yang mislead dengan melakukan self-diagnose yang mana, mereka merasakan dan membaca gejala-gejala yang internet bagikan.
Mereka melakukan semacam cocokologi antara apa yang mereka rasakan dengan informasi yang peramban berikan terkait kesehatan mental.
Hal ini cukup membahayakan karena tidak memiliki landasan yang telah teruji dan tidak didampingi oleh profesional dalam bidang ini.
Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2023, Simak di Sini Semua Persyaratannya
Kabar baiknya, saat ini sudah mulai banyak organisasi psikologi yang semakin peduli dengan menyelenggarakan program dan wadah untuk menangani isu-isu mental.
Salah satunya adalah pencarian Duta Kesehatan Mental Indonesia yang diselenggarakan oleh Literasi Psikologi Indonesia (LPI).
Dikutip oleh Gorajuara.com dari Booklet Duta Kesehatan Mental Indonesia LPI, "Menjadi pelopor terdepan bersama generasi muda dalam rangka mewujudkan kesejahteraan psikologis masyarakat Indonesia melalui peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, pikiran,perilaku dalam kehidupan." Tujuan dari diselenggarakannya event tersebut.
Baca Juga: Pendaftaran UTBK SNBT 2023 Sudah Dibuka, Catat Syarat Pendaftaran dan Biayanya!
Sesuai dengan visi Duta Kesehatan Mental Indonesia, "Banyak penyintas gangguan mental di momen pandemik yang kurang dipedulikan (awareness) dari masyarakat," jelas Laela Nur Rahmawati, Duta Kesehatan Mental Indonesia.
"Namun, puji Tuhan untuk hari ini, banyak masyarakat yang sudah lebih aware terhadap pentingnya kesehatan mental. Akhirnya, kita semua bisa melewatinya dan saat ini banyak penyintas tersebut yang sudah ditangani bahkan pulih, bisa menjalani aktivitasnya." Sambung Laela.