GORAJUARA - Coach Wouter dari Belanda mengatakan "The Leader has no Age". Beliau mengatakan bahwa kepemimpinan harus menjadi milik semua umur.
Setiap negara mengalam masalah tentang sumber daya manusia yang punya kepedulian pada lingkungan alam dan masyarakat.
Di Belanda, bullying terjadi di kalangan anak-anak remaja. Hampir di seluruh dunia, kita menghadapi masalah bullying, kekerasan, yang mengarah pada konflik terbuka.
Baca Juga: Filosofi Kepemimpinan, Bambu Style Ala Coach Wouter...
Pendidikan harus disadari, di abad ini pendidikan harus melahirkan lebih banyak lagi pemimpin. Pemimpin tidak mengenal usia, harus dibentuk sejak dari usia remaja.
Dr. Toto Suharya, S.Pd, M.Pd, Sekjen DPP AKSI mengatakan, kalimat yang dikatakan oleh Coach Waouter seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, "setiap orang adalah pemimpin".
Konsep semua orang adalah pemimpin, ternyata bersifat general dan menjadi trend dalam dunia pendidikan di abad ini. Saat ini abadnya setiap orang harus jadi pemimpin.
Baca Juga: SMA BPI 1 Bandung Gelar EXPO STEAM P5 , Mengusung Kearifan Lokal dan Teknologi.
Setiap orang harus bisa mengendalikan dirinya, menahan emosi, dan mengendalikan diri untuk membiasakan diri melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.
"Jiwa kepemimpinan harus dilatih sejak dini, secara berkelanjutan meniru filosofi bambu", demikan kata Coach Wouter.
Toto menanggapi bahwa filosofi pemimpin tanpa mengenal usia merupakan komitmen yang harus dibangun oleh para pendidik dengan fokus pada pembentukkan karakter.
Baca Juga: Untuk Para Kepala Sekolah, Ini Cara Ciptakan 1200 Siswa Juara Setiap Hari...
Karakter-karakter yang harus fokus dibentuk sesuai dengan profil pelajar Pancasila adalah kemandirian, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan gotong royong.
Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Akhlak mulia harus menjadi pondasi bagi para pemimpin. Keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa dapat membentuk karakter tangguh.