GORAJUARA - Sekalipun Kartu Tanda Penduduk (KTP) beragama belum tentu pikirannya beragama. Perbuatan orang beragama belum tentu isi hatinya mengikuti ajaran agama.
Secara berurutan, isi hati akan menjadi pikiran, tindakan, kebiasaan, karakter, dan takdir seseorang. Di akhirat manusia akan diadili karakter hatinya bukan karakter fisiknya.
Hidup di dunia, miskin atau kaya seseorang tergantung isi hatinya. Miskin dan kaya sangat tergantung pada karakter, dan karakter sangat tergantung pada isi hati.
Isi hati sangat tergantung pada informasi yang diinput oleh panca indera. Jika informasi yang diinput informasi palsu, hedonisme, konsumerisme, atheisme, politheisme, atau liberalisme, itulah isi hatinya.
Media sosial bersifat global, tayangan-tayangan budaya dan berbagai informasi bisa datang dari mana saja. Pemikiran jahat dan buruk datang ke beranda tanpa kita sadari.
Media sosial tidak dapat kita hindari karena kita hidup di era media sosial. KDM Gubernur Jawa Barat menggunakan media sosial untuk politik, pemerintahan, pembangunan dan edukasi masyarakat.
Baca Juga: Dr. Tantan Hermansah Punya Sekolah Aneh... Menyekolahkan Anak di Sekolah Yang Tidak Ada Gurunya...
Untuk menjaga hati dan pikiran tetap beragama, input informasi keagamaan harus diperbanyak. Kita harus lebih peduli pada informasi ajaran agama. Pengajaran agama mengandung ajaran berpikir.
Media insternet bisa jadi sarana untuk metode pengajaran agama kreatif. Informasi ajaran agama bisa dinarasikan melalui video, tulisan, dan lukisan dimedia sosial.
Pengajaran-pengajaran di sekolah bukan sebatas kegiatan di kelas. Ruang kelas menjadi terbuka luas untuk publik di media sosial.
Baca Juga: Ukuran Keberhasilan Pendidikan Karakter... Penyebab Sekolah Jadi Tempat Jorok...
Pengetahuan agama yang dimiliki tidak selesai disimpan untuk diri sendiri, tapi harus dinarasikan di media agar bisa saling berbagi informasi untuk memenuhi isi hati dan pikiran.
Di era informasi, umat beragama harus jadi manusia produktif menciptakan informasi. Pengajaran-pengajaran agama menjadi lebih efektif dengan menggunakan media informasi.