GORAJUARA - Ada yang bertanya, ketika pendidikan karakter diterapkan, apa ukuran keberhasilannya? Ukurannya, kalau sekolah jorok itu tanda pendidikan karakter gagal.
Diskusi pelaksanaan 7KAIH Selasa, 18 November 2025 di Savoy Homan Bandung dilaksanakan oleh Pusspeka Kemendikdasmen.
Sebagai Narasumber Dr. Toto Suharya, M.Pd. Sekjen DPP AKSI, berpendapat tujuan pendidikan karakter adalah membentuk kebiasaan yang baik.
Baca Juga: Dasar Pendidikan Karakter adalah Tauhid... Implementasi Gerakan 7KAIH...
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan karakter tidak perlu ada format-format khusus atau angka angka kuantitatif.
Ukuran berakhirnya pendidikan karakter adalah terbentuknya kebiasaan baik di sekolah. Selama ini, penerapan karkter pendidikan terjebak pada ukuran berdasar format-format atau angka.
Padahal tujuan pendidikan karakter adalah tindakan nyata yang harus diulang-ulang menjadi kebiasaan hingga jadi karakter seluruh warga sekolah.
Baca Juga: Bacaan Pagi Bergizi Gratis (BPBG)...Perbedaan Kualitas Manusia Karena Beda Isi Otak Kepala...
Kegagalan pendidikan karakter di sekolah disebabnya penanganannya tidak serius dan tidak fokus. Pendidikan karakter memerlukan keterlibatan semua orang dewasa di sekolah.
Pendidikan karakter membutuhkan komitmen bersama untuk melaksanakannya. Kegagalan pendidikan karakter di sekolah ditandai dengan wc terlihat jorok, buang sampah tidak dipilih, banyak terlambat, dll.
Keberhasilan pendidikan karakter ditandai dengan upaya penerapan pendidikan karakter yang dilakukan secara berkesinambungan. Prinsip penerapan sesuai dengan pembelajaran mendalam.
Baca Juga: Al Quran Mengabarkan Bahan Baku Manusia... Tukang Mengeluh dan Kikir...
Dalam pendidikan karakter, kebiasaan baik harus dilakukan terus menerus, dipahami, dan direfleksikan, dan terus dilakukan bersama-sama tanpa henti.
Jadi ukuran keberhasilan pendidikan karakter 7KAIH ditandai dengan tujuh kebiasaan ini dilaksanakan terus menerus secara berkesimbangunan hingga menjadi kebiasaan dan karakter warga sekolah.