GORAJUARA - KDM Gubernur Jawa Barat larang sekolah jualan seragam sekolah. Seragam sekolah dan pramuka adalah baju umum yang dimiliki siswa dan bisa dibeli di pasar.
Keberadaan baju seragam berdasar pada Permendikbudristek No. 50 tahun 2022 tentang pakaian seragam peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Permendikbudristek No. 50 tahun 2022, pakaian seragam terbagi menjadi tiga yaitu pakaian seragam nasional, pramuka, dan khas sekolah.
Baca Juga: Pasar Modal Barometer Ekonomi Negara... Dunia Pendidikan TIngkatkan Edukasi Pasar Modal
Keberadaan pakaian khas sekolah diatur dalam pasal 3 ayat 2. Dikatakan sekolah dapat mengatur keberadaan pakaian khas sekolah bagi peserta didik.
Pengaturan pakain seragam sekolah bertujuan menumbuhkan dan menumbuhkan nasionalisme, kebersamaan serta memperkuat persaudaraan di antara Peserta Didik.
Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan Peserta Didik. Meningkatkan kesetaraan tanpa melihat latar belakang sosial ekonomi orang tua atau wali Peserta Didik.
Baca Juga: Bagi KDM Gubernur Jawa Barat Hari Kelahiran Momen Spesial...Hari Nyaah Ka Indung...
Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab Peserta Didik. Sebelum muncul sekolah dilarang jualan seragam, sudah lama seragam khas sekolah dijual di koperasi sekolah.
Menyikapi sekolah dilarang menjual seragam, dalam debat lapangan ada dua pendapat, pertama; seragam khas sekolah masih boleh dijual di koperasi sekolah berbadan hukum.
Seragam khas sekolah tidak di jual bebas di pasar, dan koperasi bukan lembaga sekolah, koperasi berbadan hukum berbisnis.
Baca Juga: Papua Jadi Incaran Asing... Dunia Pendidikan Sadarkan Siswa...
Pendapat kedua, untuk menghindari polemik larangan penjualan seragam oleh Gubernur Jawa Barat, baik seragam nasional, pramuka, dan khas sekolah, dijual di pasar.