GORAJUARA - "Kita semua adalah petugas kebersihan". Jargon ini disuarakan oleh Dr. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, MMPd., perwakilan KCD Wilayah VII dalam acara ngobras.
Tema Ngobras tentang mengolah sampah menyikapi gerakan KDM Gubernur Jawa Barat turun langsung ke sungai membersihkan sungai mampet.
Jargon "kita semua adalah petugas kebersihan" disuarakan hasil acara Ngobras (ngobrol bareng Asaatid) Kamis, 13 Maret 2024, dengan tema mengelola sampah jadi manfaat.
Baca Juga: Penyebab KDM Terpilih Jadi Gubernur Jawa Barat... Di Balik Kehendak Tuhan Yang Esa...
Kebersihan bukan tugas para petugas kebersihan tapi tugas semua orang. Setiap orang membutuhkan lingkungan bersih dan dirinya sendiri yang harus bertanggung jawab.
Toto Suharya, M.Pd, kepala SMAN 15 Bandung memandu kegiatan Ngobras mengemukakan, sekolah berkualitas dapat dilihat dari lingkungan sekolah bersih.
Lingkungan sekolah bersih menjadi ukuran sekolah berkualitas. Sekolah jorok menjadi tanda sekolah tidak berkualitas.
Baca Juga: AKSI Usul Program Pendidikan Jawa Barat Istimewa...Sabilulungan Wujudkan Sekolah Sehat...
Menjaga kebersihan sekolah tidak bisa diberikan pada petugas kebersihan harus menjadi tugas semua warga sekolah. Maka jargonnya adalah “kita semua petugas kebersihan”.
Ustad Didi Nuradi mengatakan orang Islam di Indonesia perlu memperdalam pemahaman ajaran agama. Ibadah tidak hanya yang langsung pada Allah tapi ada ibadah yang tidak langsung.
Ibadah tidak langsung pada Allah salah satunya menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan adalah akhlak yang baik sesuai tuntutan ajaran agama.
Kata Ustad Didi, berdalil kepada Al Quran, Allah sangat cinta kepada orang-orang yang menjaga kebersihan. Semoga kita semua menjadi manusia-manusia yang dicintai Tuhan.
Ustad Ridwan dari SMAN 25 Bandung mengatakan untuk memulai hidup bersih, muailah dari hal-hal kecil. Ketika shalat idul fitri membawa koran ke lapangan, setelah selesai harus dibersihkan sendiri.