Konten Kreator Bisa Alami Gangguan Psikologi... Narsisme Gejala Psikologi Berdampak Negatif....

photo author
- Rabu, 12 Februari 2025 | 12:33 WIB
Narsisme Bisa Berdampak Negatif (GoraJuara.com/dok AKSI)
Narsisme Bisa Berdampak Negatif (GoraJuara.com/dok AKSI)

 

GORAJUARA - Kreator konten bisa mengalami gangguan psikologi. Konten kreator bisa mengidap penyakit psikologi narsisme. Orang-orang yang merasa paling benar akan menjadi pemimpinnya.

Narsisme menurut Sigmend Freud, kondisi dimana seseorang memandang dirinya sebagai pusat perhatian. Robert D. Hare; narsisme kondisi memandang dirinya superior, dan kurang empati.

Konten-konten kreator yang selalu membuka keburukan-keburukan orang lain dan memviralkannya, bisa terkena gejala psikologi narsisme.

Baca Juga: Begini Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025, Jangan Sampai Kelewatan!

Kebiasaan mengungkap dan mengangkat informasi keburukan bisa menutup rasa empati pada orang lain. Sudut pandang menjadi satu arah yaitu sudut pandang dirinya.  

Memviralkan keburukan orang lain dengan sengaja, pada kasus-kasus tertentu dapat dibenarkan, namun jika dilakukan secara berlebihan dapat berdampak negatif bagi dirinya dan masyarakat.

Keseringan melihat orang lain berprilaku buruk, bisa membangun sudut pandang satu arah hanya dirinya yang baik. Narsisme bisa lupa sifat kemanusiaan bahwa dirinya manusia punya keburukan.

Baca Juga: Anak SMP Kelas 9 Terinspirasi Jadi Cinta Baca... Guru Harus Banyak Baca Mengajarkan Membaca...

Gejala narsisme memiliki tingkatan yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Gejala narsisme rendah jika seseorang memandang dirinya benar pada situasi-situasi tertentu, namun tidak merasa superior.

Narsisme rendah, dia bertindak masih ada rasa takut salah. Narsisme sedang, dia merasa benar dalam banyak situasi, dan memandang dirinya superior.

Orang yang merasa benar kategori sedang, dia bertindak masih mempertimbangkan pendapat orang lain. Masih berpikir, bisa jadi ada sudut-sudut memandang orang lain yang juga benar. 

Baca Juga: Uji Materi Konten Pelajaran di Sekolah... Sesuaikan dengan Era Industri 4.0

Gejala narsisme tinggi, terjadi pada orang yang sudah melihat semua situasi benar dari sudut pandang dirinya, dan rasa empatinya menurun sehingga tindakannya menimbulkan konflik. 

Orang yang merasa benar dengan kategori tinggi, dia bisa melakukan apapun yang menurut dirinya benar, tanpa mempertimbangkan hak-hak pribadi orang lain.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Sumber: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB