GORAJUARA - Tingkat kebahagian warga negara Finlandia termasuk tertinggi di dunia. Namun aneh, Finlandia termasuk negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.
Kebahagian diukur dari sisi kemapanan ekonomi, tingkat korupsi rendah, dan kualitas pendidikan. Finlandia termasuk negara dengan kualitas pendidikan terbaik dunia.
Di disi lain, warga Finlandia termasuk negara dengan tingkat kepercayaan pada Tuhan sangat rendah. Warga negaranya sedikit-sedikit mulai beralih menjadi atheis atau agnostik.
Baca Juga: Kurikulum Ilmu Keguruan di Indonesia...Perlu Tambahan Ilmu Sufi...
Dikutif dari https://hidayatullah.com/, penduduk Finlandia 97 persen penganut agama Kristen, namun hanya 3 persen saja yang pergi ke gereja tiap minggu.
Sementara itu, jumlah penduduk Finlandia atheis atau agnostik terus meningkat. Jumlah penduduk yang menyatakan tidak beragama di Finlandia mencapai 22 persen.
Berdasarkan data di atas, ada beberapa pendapat yang bisa dikemukakan untuk menjawab pertanyaan, mengapa negara paling bahagia di dunia tapi tingkat bunuh dirinya tinggi?
Baca Juga: Kurikulum Di Finlandia Bukan Dokumen...Guru adalah Kurikulum...
Dari sudut pandang akal sehat, jika hidup orang bahagia kemungkinan kecil dia bunuh diri. Bunuh diri logikanya dilakukan oleh orang-orang yang hidup miskin dan menderita.
Jika orang miskin dan menderita melakukan bunuh diri, dapat dipahami karena kehidupannya jauh dari kata bahagia. Mereka putus asa karena miskin hingga tidak punya harapan bahagia.
Keputusasaan bisa jadi sebab orang bunuh diri. Fakta warga Finlandia menjadi fenomena unik, perlu diteliti dan didiskusikan agar manusia mengetahui jawaban masalahnya.
Hasil riset menunjukkan orang-orang yang hidupnya optimis, mereka bahagia dan panjang umur. Orang-orang bisa optimis karena punya harapan. Sebaik-baiknya beraharap hanya kepada Tuhan.
Orang yang berharap kepada Tuhan, harapannya tidak akan pernah mati, karena Tuhan tidak akan pernah mati. Apa yang terjadi di Finlandia memang unik.***