“Jangan ajarkan anak menjadi bystander, yang gagap dan tidak berani bersuara, karena mungkin anak-anak juga merasa bahwa respon orang-orang terhadap kekerasan adalah suatu hal yang dianggap biasa,” tegas guru muda ini.
Netizen juga ikut berkomentar menanggapi sikap dan pola pengajaran yang dilakukan Galih pada muridnya, netizen banyak memberi pujian pada sang guru.
Akun instagram (@itsybdr) “ini baru namanya guru konten kreator yang memberikan influence positif, bukan joget-joget,” dengan ikon tertawa.
Lewat video yang diunggahnya ini Galing mengajak seluruh pengikutnya agar lebih sadar dan membuka ruang untuk diskusi bersama para anak terkait kekerasan, untuk menghindarkan anak dari kekerasan fisik, pembullyan, dan pelecehan seksual.***