Akan tetapi, jangan lupa masyarakat Sunda memiliki hak untuk menjaga dan melestarikan bahasa ibunya (Bahasa Sunda). Ada pun tuntutan dan desakan seluruh masyarakat Sunda supaya Arteria Dahlan mundur atau diberhentikan dari Anggota DPR RI kendati sudah meminta maaf, merupakan karma yang harus diterima Arteria Dahlan akibat perbuatannya sendiri.
Baca Juga: Warga Kota Bandung Bisa Gelar Akad Nikah di Mal
"Arteria Dahlan tidak menghargai bahkan sudah melukai perasaan orang Sunda akibat pernyataannya," ucapnya.
Lebih jauh Luky menyebutkan, sebagai wakil rakyat, sikap dan perbuatan Arteria Dahlan seyogyanya harus bisa mengayomi segenap masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan budaya.
"Nyatanya, justru malah sebaliknya. Pernyataan Arteria Dahlan tidak mencerminkan adab yang santun sebagai wakil rakyat. Pernyataannya cenderung menimbulkan potensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan menjurus rasisme dan arogan," kata Luky menyesalkan.
Baca Juga: MobaZane Ingin Bermain untuk tim Asia, Akankah Ia Membela EVOS Legends?
Dikatakan, desakan supaya Arteria Dahlan diberhentikan, supaya ada efek jera kepada siapa pun, khususnya para wakil rakyat. Hal itu, agar tidak terulang kembali membuat berbagai pernyataan yang tidak berkualitas bahkan tidak mendidik.
"Kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kejadian ini. Desakan orang Sunda agar Arteria Dahlan mundur atau diberhentikan dari anggota DPR RI, mau tak mau atau suka tidak suka sebuah karma yang harus diterimanya," kata Luky.***
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di pikiran-rakyat.com berjudul "Keraton Sumedang Desak Arteria Dahlan Mundur atau Diberhentikan Oleh Ketum PDIP"