GORA JUARA - Dalam apa yang disebut para ilmuwan sebagai terobosan,
mereka akhirnya menemukan alasan biologis di balik peningkatan flu dan
kasus flu di musim dingin.
Diterbitkan dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology,
penelitian ini menemukan bahwa sejak hidung adalah tempat kontak
pertama untuk virus pernafasan juga penting untuk respon kekebalan
tubuh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Selasa, menemukan bahwa
udara dingin menyebabkan melemahnya respon kekebalan tubuh, terutama
hidung.
Baca Juga: 10 Jenis warna Urine Untuk Mengetahui Kesehatan tubuhmu, Cek di sini
“Ini adalah pertama kalinya kami memiliki penjelasan biologis dan
molekuler mengenai salah satu faktor dari respons imun bawaan kami
yang tampaknya dibatasi oleh suhu yang lebih dingin,” kata profesor
Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, Dr Zara Patel, seperti
dilansir dari Wionews.
Diterbitkan dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology,
penelitian ini menemukan bahwa sejak hidung adalah tempat kontak
pertama untuk virus pernafasan juga penting untuk respon kekebalan
tubuh.
Faktor ini membuat hidung sangat rentan terhadap suhu yang lebih
rendah, pada kenyataannya, penelitian menemukan bahwa menurunkan suhu
hanya lima derajat Celcius, maka akan mengurangi miliaran sel pelawan
virus dan bakteri di lubang hidung, setidaknya hingga 50 persen.
"Udara dingin dikaitkan dengan peningkatan infeksi virus karena pada
dasarnya Anda telah kehilangan setengah dari kekebalan Anda hanya
dengan sedikit penurunan suhu," kata rekan penulis studi tersebut, Dr
Benjamin Bleier, seorang ahli rinologi dan direktur otolaringologi di
Massachusetts.
Menurut Bleier, itulah mengapa masker berfungsi karena tidak hanya
melindungi Anda dari "menghirup virus secara langsung", tetapi juga
bertindak seperti "sweater di hidung Anda" yang melindunginya dari
udara dingin.
Bleier dan timnya melakukan penelitian terhadap empat peserta yang
terpapar suhu 4,4 derajat Celcius selama 15 menit.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah Berikan Penjelasan Soal Ibu Melahirkan di Teras Puskesmas
Namun, penelitian tersebut diselesaikan secara in vitro yang artinya
tidak dilakukan pada subjek hidup melainkan pada jaringan manusia di
laboratorium.
Khususnya, mereka juga menemukan bahwa hidung meningkatkan replikasi
vesikel ekstraseluler umpan sebesar 160 persen saat dihadapkan pada
suhu yang lebih rendah.