Fix, Ini Tanggal Rebo Wekasan 2022, Simak Penjelasan Singkatnya!

photo author
- Selasa, 20 September 2022 | 15:02 WIB
Rebo Wekasan. (Gorajuara/ dok: Canva/ Nopan Saputra)
Rebo Wekasan. (Gorajuara/ dok: Canva/ Nopan Saputra)

Al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali selaku ulama  mengatakan, hadits tersebut adalah respon Nabi Muhammad SAW terhadap tradisi yang berkembang di masa Jahiliyah.

Ibnu Rajab menulis: “Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Safar. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut. Pendapat ini disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya. Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu. Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang,” (Lathaif al-Ma’arif, hal. 148).

Baca Juga: Teori One Piece Final Arc Saga: Beberapa Skenario Pertempuran Besar Kedepannya

Hadits tersebut juga menegaskan bahwa tidak ada yang membedakan bulan Safar dan bulan lainnya.

Tidak boleh ada yang meyakini bulan Safar adalah bulan yang penuh malapetaka.

Senada dengan larangan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya agar tidak meyakini pertanda buruk.***

Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini