GORAJUARA - Sindrom Mythomania, kebiasaan berbohong yang harus diwaspadai.
Sindrom Mythomania atau disebut juga Psychologycal lying adalah suatu kondisi dimana seseorang melakukan kebohongan secara kompulsif atau terus menerus. Biasanya seseorang berbohong untuk menghindari sesuatu seperti situasi yang tidak nyaman, rasa malu, atau ketika mendapat masalah.
Normalnya, ketika seseorang melakukan suatu kebohongan, perasaannya merasa tidak enak, gelisah, berkeringat, dan hal lainnya. Namun, bagi pengidap Sindrom Mythomania berbohong merupakan hal yang biasa dan hal normal tanpa adanya rasa bersalah meski telah berbohong. Dan seringkali melakukan kebohongan dalam hal-hal biasa tanpa maksud menghindari sesuatu apa pun.
Baca Juga: Pahami Gejala Penyakit Kleptomania dan Bagaimana Mengatasinya
Sindrom mythomania juga merupakan ciri yang diketahui dari beberapa gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian antisosial dan trauma. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki sindrom mythomania atau tidak, berikut Gorajuara bagikan ciri-cirinya. Simak, yuk!
1. Kebohongan yang dilakukan tidak memiliki manfaat atau tujuan yang jelas
Seseorang melakukan kebohongan biasanya ketika dalam situasi tertentu atau untuk tujuan tertentu seperti saat mereka melakukan kesalahan dan tidak ingin ketahuan. Sedangkan bagi pengidap sindrom mythomania, mereka melakukan kebohongan tanpa tujuan atau ingin mendapatkan apa pun.
2. Menceritakan hal yang dramatis, rumit, dan detail
Pengidap sindrom mythomania merupakan seorang pendongeng yang hebat. Kebohongan yang mereka lakukan cenderung sangat detail dan penuh warna. Meskipun sangat jelas bahwa itu berlebihan, tetapi kebohongan yang dibuat oleh pengidap sindrom mythomania mungkin bisa sangat meyakinkan.
Baca Juga: Mengenal Virus Langya dari China: Gejala, Penularan dan Kaitannya Dengan Nipah
3. Menggambarkan diri mereka sebagai pahlawan atau korban dalam ceritanya
Pengidap sindrom mythomania biasanya melakukan suatu kebohongan untuk mendapatkan simpati, kekaguman, atau penerimaan oleh orang lain lewat cerita mereka yang menggambarkan bahwa mereka adalah seorang pahlawan atau korban.
4. Memercayai kebohongan yang mereka buat sendiri
Pengidap sindrom mythomania biasanya tidak selalu sadar degan kebohongan yang dilakukan. Beberapa ahli percaya bahwa pengidap sindrom mythomania mungkin tidak mengetahui perbedaan antara fakta dan fiksi dalam beberapa waktu.